Tuhan itu jangan sekali-kali dibayangkan, maka yang tampak adalah jin dan syetan itulah kesesatan awal kita pada pemahaman tuhan, hingga akhirnya kita bisa menjadi atheis pada tuhan
Top of Form
sekitar sejam yang lalu · Komentar · Suka
kalau anda mau membayangkan tuhan pastikan diri kita sedang tidak dikendalikan akal dan lebih-lebih nafsu. pastikan diri kita telah dikendalikan oleh kekuatan hati pada saat membayang tuhan
kalau membayangkan tuhan lewat pikiran maka anda akan menemukan mahluk yang kau anggap tuhan, sehingga tuhan itu menjadi semakin tidak ada saja, karena anda membayangkan tuhan secara akal, padahal akal itu tidak mampu menampung tuhan, yang mampu hanya hati kita saja
kalau membayangkan tuhan lewat pikiran maka anda akan menemukan mahluk yang kau anggap tuhan, sehingga tuhan itu menjadi semakin tidak ada saja, karena anda membayangkan tuhan secara akal, padahal akal itu tidak mampu menampung tuhan, yang mampu hanya hati kita saja
Sma sja dng knalilah dri kta dlu bru kta akn mngnal than kta.. Btl pa slah mas?
bagaimana caranya agar yg bekerja adalah hati kita bukan akal? padahal akal selalu berada dalam diri kita..
Kekuatan hati yang ada unsur robbaniyah adalah hati yang sudah bersaksi pada Allah dan rosulnya dengan benar-benar bersaksi secara jasmani dan rohani.
Maka pada tahap selanjutnya kita akan mampu menikmati indahnya sholat dan nikmatnya sholat yang sangat luar biasa.
Kalau saa katakan bahwa nikmat sholat itu lebih nikmat daripada kita menikmati berhubungan sexs dengan istri dan keduanya klimaks keluar secara bersama-sama dan nikmat sholat lebih nikmat lagi
Maka pada tahap selanjutnya kita akan mampu menikmati indahnya sholat dan nikmatnya sholat yang sangat luar biasa.
Kalau saa katakan bahwa nikmat sholat itu lebih nikmat daripada kita menikmati berhubungan sexs dengan istri dan keduanya klimaks keluar secara bersama-sama dan nikmat sholat lebih nikmat lagi
bersaksi pada Allah dan rosulnya dengan benar-benar bersaksi secara jasmani dan rohani, seperti apa itu maksudnya? trus bagaimana cara agar akal tadi hilang/sirna padahal ia selalu berada dalam diri ini?
Y ga bsa hlang toh akal... Klo hlang apa jdix nnti?
mas dahlan, bersaksi yang benar itu seperti kita minum es jus jangan dinikmati rasanya tetapi nikmatilah manfaatnya. karena rasa cuma bebeberapa menit, tetapi khasiat adalah cukup lama.
Pada saat bersaksi jangan dilidah saja, tetapi lebih dari itu dihati kita yang bersaksi, maka kesaksian kita akan menjadi motivasi diri dan sekaligus itulah kekuatan tuhan yang masuk dalam diri kita
Pada saat bersaksi jangan dilidah saja, tetapi lebih dari itu dihati kita yang bersaksi, maka kesaksian kita akan menjadi motivasi diri dan sekaligus itulah kekuatan tuhan yang masuk dalam diri kita
akal pikiran akan hilang pada saat kita melakukan kesaksian diri pada Allah dan rosulnya manakala kesaksian kita yang dimulai dari niat kemulut terus ke hati dan dari hati mengalir keseluruh tubuh kita hingga tubuh kita mampu bergerak dengan kesaksian tersebut sebagai kekuatan dan motivasi diri. disinilah akal akan hilang dan tidak mempengaruhi kesaksian diri yang suda menjelma menjadi motivasi diri.
yup, saya sangat setuju, namun sesuai pencerahan Mas Imron sebelumnya, saat bersaksi tadi hati (jiwa) jangan dikendalikan oleh akal apalagi nafsu. Nha, agar hal tsb bisa terjadi bagaimana caranya, shingga jiwa ini tidak diekndalikan oleh alak&nafsu, padahal akal adalah yg saya pahami adalah salah satu sifat dari jiwa ini.
Jgn sampai kita brfikir tentang Tuhan dg batas akal dan logika terlebih alibi2 kita... Cr unsurny dg rasa dan kekhusukan atas diri kita msng2!!
sekedar ilmunya, bahwa akal itu adalah alat untuk mengenal allah, sedang akal dan nafsu itu adalah bagian dari unsur yang hidup karena adanya roh dalam diri.
dari sini jelas sekali bahwa pengendali diri sebenarnya kita adalah roh. sedang roh mahluk Allah yang diciptakan dari tiupan Allah atau nafas (dalam bahasa akal) itu ada didalam hati kita.
maka dari itu ciptakan dan bentuk hati sebagai istana roh.
Setelah roh kita menempati hati sebagai istana disinilah roh kita nantinya dapat menyambut dan berbicang-bincang dengan Allah.
Melalui roh kitalah kita dapat mengenal dan melihat dalam bahasa akal akan Allah.
Untuk mengenal roh... maka kita sebelumnya harus menyatukan antara akal dan nafsu agar tidak saling bertentangan. untuk kontrolnya agar akal tidak bertentangan dengan nafsu dalam diri kita adalah adanya pasword HALAL DAN HARAM yang harus ditaati. disinilah pentingnya syariat islam.
maaf... tulian ini khusus buat yang muslim, untuk non muslim mohon maaf kalau ada beda pandangan.
dari sini jelas sekali bahwa pengendali diri sebenarnya kita adalah roh. sedang roh mahluk Allah yang diciptakan dari tiupan Allah atau nafas (dalam bahasa akal) itu ada didalam hati kita.
maka dari itu ciptakan dan bentuk hati sebagai istana roh.
Setelah roh kita menempati hati sebagai istana disinilah roh kita nantinya dapat menyambut dan berbicang-bincang dengan Allah.
Melalui roh kitalah kita dapat mengenal dan melihat dalam bahasa akal akan Allah.
Untuk mengenal roh... maka kita sebelumnya harus menyatukan antara akal dan nafsu agar tidak saling bertentangan. untuk kontrolnya agar akal tidak bertentangan dengan nafsu dalam diri kita adalah adanya pasword HALAL DAN HARAM yang harus ditaati. disinilah pentingnya syariat islam.
maaf... tulian ini khusus buat yang muslim, untuk non muslim mohon maaf kalau ada beda pandangan.
Bottom of Form
0 Tanggapan:
Posting Komentar