Topik: Marilah Kembali Ke Syariat Tulus Ikhas
Balas Topik Ini
Menampilkan semua 22 kiriman oleh 8 orang.
Kiriman 1
Anda menulis
pada 20 Agustus 2009 jam 20:54
Semakin aku masuk dalam tharikat ternyata semakin cinta syariat, semakin masuk kedalam hakekat semakin rindu kepada syariat, semakin masuk kedalam makrifat semakin sayang kepada syariat. Ternyata aku harus kembali ke syariat dengan ikhlas sebagai pondasinya dalam menjalankannya.
Kiriman 2
Anda menulis
pada 20 Agustus 2009 jam 20:56
syariat adalah rumah ladangku... kemanapun pergi diujungnya aku akan kembali ke rumahku lagi, kecuali aku mati maka aku kembali kerumahku yang kedua
Hapus Kiriman
Kiriman 3
1 balasan
Salam Sohib menulis
pada 21 Agustus 2009 jam 9:07
Islam Itu begitu Indah.
Raihlah dengan Empat Anak Tangga.
Syariat, Tarikat, Hakikat & Marifat Jangan di Belah.
Engkaulah Pewaris Habibullah.
Laporkan
Kiriman 4
Rino Martin menulis
pada 22 Agustus 2009 jam 22:20
Modalnya IMAN,jalanya ISLAM dan kelakuanya IKHSAN klo gak salah kata org pinter..kaya' gitu bos...????
Laporkan
Kiriman 5
Muhammad Rainhard Husainy membalas kiriman Salam
pada 26 Agustus 2009 jam 0:37
hehehe betul sekali buat antum.. gk lengkap hidup ini tanpa 4 anak tangga itu ya ?
Laporkan
Kiriman 6
Asep Ujang menulis
pada 26 Agustus 2009 jam 8:00
yang buat empat tangga itu siapa ya????
Laporkan
Kiriman 7
Salam Sohib menulis
pada 26 Agustus 2009 jam 9:37
@ : Mas Asep U
yg buat 4 anak tangga, ya Aku mas...
Laporkan
Kiriman 8
Rino Martin menulis
pada 26 Agustus 2009 jam 19:54
Alif = syariat = Sidiq = Kauf
Lam = Tharekat = amanah = raja'
Lam = Hakekat = Fathonah = Mahabbah
Ha = Makrifat = Tabliq = Al-un
Wah gak cukup situsnya klo mw d bahas semua,enaknya sambil ngopi sama2 baru seru cooyy...
Laporkan
Kiriman 9
Anda menulis
pada 27 Agustus 2009 jam 9:27
ADALAH seseorang yang benar-benar beriman semakin mempelajari ilmu syariat maka dia semakin taat untuk menjalankan ilmu syariat nya dalam kehidupannya sehari hari.
ADALAH sesorang yang benar-benar beriman dan taat dalam menjalankan ilmu syariat maka dia akan semakin meningkatkan belajar ilmunya untuk mempelajari ilmu thariqat sebagai wujud cintanya atas ilmu syariat.
ADALAH seseorang yang benar-benar beriman semakin mempelajari ilmu hakekat maka dia akan semakin sayang pada ilmu syariat sebagai perwujujudan dari sebuah hakekat dari sebuah ajaran ilmu syariat.
ADALAH sesorang yang benar-benar beriman semakin mempelajari ilmu makrifat maka dia akan semakin rindu pada ilmu syariat sebagai sesuatu yang harus diketahui dan dijalankan dalam makrifatulllahnya.
ARTINYA seseorang yang benar-benar beriman maka akan mengembalikan segala sesuatu permasalahan hidupnya pada sebuah ajaran ilmu syariat.
ARTINYA seseorang yang benar-benar beriman maka akan menempakan ilmu syariat sebagai jalan hidupnya untuk menuju ihdinas shirotol mustaqiim yaitu jalan orang – orang yang luruh yang telah mendapat restu dari Allah.
ARTINYA seseorang yang benar-benar beriman maka dia akan menjalankan ilmu syariat sebagai prinsip yang sebenarnya dalam hidup yang harus dijalankan.
ARTINYA seseorang yang benar-benar beriman maka dia akan menggunakan ilmu syariat sebagai pegetahuan dasar terhadap ilmu-ilmu yang lain dalam hidupnya sehingga ilmu syariat sebagai filter terhadap ilmu-ilmu yang lain dalam makrifatullah.
Hapus Kiriman
Kiriman 10
Arif Abadi menulis
pada 27 Agustus 2009 jam 10:43
... bahwa dalam diri Nabi Muhammad SAW terdapat suri tauladan ... pahamkhan?
Laporkan
Kiriman 11
Rino Martin menulis
pada 01 September 2009 jam 23:26
setuju..mari kita contoh Nabi SAW..jangan yg lain..krn yg lain gak pernah di undang LANGSUNG SAMA ALLAH SWT utk bertemu..ya gak???
Laporkan
Kiriman 12
Graha Phoenixfly Hutamawuri menulis
15 jam yang lalu
@atas: kok ngga boleh nyontoh yang lain bro? lha kalo gitu kita gak boleh contoh nabi Adam ? dia pernah berhadapan langsung dengan Allah juga bahkan tanpa diundang...^_^
Laporkan
Kiriman 13
Rino Martin menulis
14 jam yang lalu
@di atas yakin klo Nabi Adam as..bertemu dgn ALLAH..coba baca lagi AL-QUR'ANnya..
Laporkan
Kiriman 14
Graha Phoenixfly Hutamawuri menulis
21 jam yang lalu
Al Quran yang apa? hwahahahahaha ___________:ngacir:
Laporkan
Kiriman 15
Rino Martin menulis
17 jam yang lalu
@graha.. TERSERAH..yg situ tau lah,krn yg di tinggalakan Nabi SAW cuma 2 AL-QUR'AN dan Hadist..tp gak tau klo situ dan punya panduan lain...???
Laporkan
Kiriman 16
Arif Abadi menulis
16 jam yang lalu
2 yang pokok diabaikan ... malah bikin cara/jalan sendiri ... apa masih ada sesuatu yang terlewatkan dlm Qur'an Hadits?
Ada yang bisa menggambarkan berhadapan langsung dengan Allah?
Laporkan
Kiriman 17
Graha Phoenixfly Hutamawuri menulis
14 jam yang lalu
jiahhh... masalahnya kan pemahamannya dari Quran aja ada 7? trus juga ada hadist qudsi dan hadist-hadist rahasia. udah pada dibaca dan dipahami semua belum?
Laporkan
Kiriman 18
Rino Martin menulis
12 jam yang lalu
@Graha.. lah da tau masih nanya lagi..???makanya di ajak belajar lagi akan AL-QUR'AN dan Hadist biar bisa saling nasehat-menasehati di antara para mukmin dgn bae dan benar mas..?Saling berbagi rasa,pengalaman dan yg lainnya tp tetap dlm tuntunan yg di ajarkan Nabi SAW..kita ini Ummat beliau dan beliaulah yg harus kita ikuti mas..bukan yg lain???tp gak tau klo kita beda Nabi..???
Laporkan
Kiriman 19
Kaffa Billaah Billaah menulis
12 jam yang lalu
Podo Ga ngertinee...wkwkwkwk...podo sok ngertine...wkwkwkwk tp ndak pa2..seru....hahahaha
Laporkan
Kiriman 20
Graha Phoenixfly Hutamawuri menulis
8 jam yang lalu
hahahaha... ngerokok dulu ahhh *kebul-kebul*
enake buka puasa minum es teh dan ngerokok..
eh btw, bukan ummat Rasullulah ya kalo ngerokok? duhh maaf dehh salah kamar hiks hiks hiks :p
Laporkan
Kiriman 21
Arif Abadi menulis
6 jam yang lalu
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah ... Baca Selengkapnyauntuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (Ali Imran:7)
Laporkan
Kiriman 22
Anda menulis
2 detik yang lalu
@MAS ARIF YANG ARIF DAN BIJAK
Kira-kira apakah ukurannya sesat dan tidak sesat? apakah baromaternya sesat dan tidak sesat? bagaimana sesat dan tidak sesat itu kalau pondasi ibadah itu adalah niat dan ikhlas. siapakah yang berhap menunjuk sesat atau tidak sesat? kadar apakah yang menunjukkan kesesatan itu?
manusia manakah yang berhak mengklaim sesuatu itu sesat?
apakah kalau kita mengklaim sesuatu itu sesat sudah yakin dan pasti Allah dan Rosullullah itu setuju pada klaim kita?
Balas Topik Ini
Menampilkan semua 22 kiriman oleh 8 orang.
Kiriman 1
Anda menulis
pada 20 Agustus 2009 jam 20:54
Semakin aku masuk dalam tharikat ternyata semakin cinta syariat, semakin masuk kedalam hakekat semakin rindu kepada syariat, semakin masuk kedalam makrifat semakin sayang kepada syariat. Ternyata aku harus kembali ke syariat dengan ikhlas sebagai pondasinya dalam menjalankannya.
Kiriman 2
Anda menulis
pada 20 Agustus 2009 jam 20:56
syariat adalah rumah ladangku... kemanapun pergi diujungnya aku akan kembali ke rumahku lagi, kecuali aku mati maka aku kembali kerumahku yang kedua
Hapus Kiriman
Kiriman 3
1 balasan
Salam Sohib menulis
pada 21 Agustus 2009 jam 9:07
Islam Itu begitu Indah.
Raihlah dengan Empat Anak Tangga.
Syariat, Tarikat, Hakikat & Marifat Jangan di Belah.
Engkaulah Pewaris Habibullah.
Laporkan
Kiriman 4
Rino Martin menulis
pada 22 Agustus 2009 jam 22:20
Modalnya IMAN,jalanya ISLAM dan kelakuanya IKHSAN klo gak salah kata org pinter..kaya' gitu bos...????
Laporkan
Kiriman 5
Muhammad Rainhard Husainy membalas kiriman Salam
pada 26 Agustus 2009 jam 0:37
hehehe betul sekali buat antum.. gk lengkap hidup ini tanpa 4 anak tangga itu ya ?
Laporkan
Kiriman 6
Asep Ujang menulis
pada 26 Agustus 2009 jam 8:00
yang buat empat tangga itu siapa ya????
Laporkan
Kiriman 7
Salam Sohib menulis
pada 26 Agustus 2009 jam 9:37
@ : Mas Asep U
yg buat 4 anak tangga, ya Aku mas...
Laporkan
Kiriman 8
Rino Martin menulis
pada 26 Agustus 2009 jam 19:54
Alif = syariat = Sidiq = Kauf
Lam = Tharekat = amanah = raja'
Lam = Hakekat = Fathonah = Mahabbah
Ha = Makrifat = Tabliq = Al-un
Wah gak cukup situsnya klo mw d bahas semua,enaknya sambil ngopi sama2 baru seru cooyy...
Laporkan
Kiriman 9
Anda menulis
pada 27 Agustus 2009 jam 9:27
ADALAH seseorang yang benar-benar beriman semakin mempelajari ilmu syariat maka dia semakin taat untuk menjalankan ilmu syariat nya dalam kehidupannya sehari hari.
ADALAH sesorang yang benar-benar beriman dan taat dalam menjalankan ilmu syariat maka dia akan semakin meningkatkan belajar ilmunya untuk mempelajari ilmu thariqat sebagai wujud cintanya atas ilmu syariat.
ADALAH seseorang yang benar-benar beriman semakin mempelajari ilmu hakekat maka dia akan semakin sayang pada ilmu syariat sebagai perwujujudan dari sebuah hakekat dari sebuah ajaran ilmu syariat.
ADALAH sesorang yang benar-benar beriman semakin mempelajari ilmu makrifat maka dia akan semakin rindu pada ilmu syariat sebagai sesuatu yang harus diketahui dan dijalankan dalam makrifatulllahnya.
ARTINYA seseorang yang benar-benar beriman maka akan mengembalikan segala sesuatu permasalahan hidupnya pada sebuah ajaran ilmu syariat.
ARTINYA seseorang yang benar-benar beriman maka akan menempakan ilmu syariat sebagai jalan hidupnya untuk menuju ihdinas shirotol mustaqiim yaitu jalan orang – orang yang luruh yang telah mendapat restu dari Allah.
ARTINYA seseorang yang benar-benar beriman maka dia akan menjalankan ilmu syariat sebagai prinsip yang sebenarnya dalam hidup yang harus dijalankan.
ARTINYA seseorang yang benar-benar beriman maka dia akan menggunakan ilmu syariat sebagai pegetahuan dasar terhadap ilmu-ilmu yang lain dalam hidupnya sehingga ilmu syariat sebagai filter terhadap ilmu-ilmu yang lain dalam makrifatullah.
Hapus Kiriman
Kiriman 10
Arif Abadi menulis
pada 27 Agustus 2009 jam 10:43
... bahwa dalam diri Nabi Muhammad SAW terdapat suri tauladan ... pahamkhan?
Laporkan
Kiriman 11
Rino Martin menulis
pada 01 September 2009 jam 23:26
setuju..mari kita contoh Nabi SAW..jangan yg lain..krn yg lain gak pernah di undang LANGSUNG SAMA ALLAH SWT utk bertemu..ya gak???
Laporkan
Kiriman 12
Graha Phoenixfly Hutamawuri menulis
15 jam yang lalu
@atas: kok ngga boleh nyontoh yang lain bro? lha kalo gitu kita gak boleh contoh nabi Adam ? dia pernah berhadapan langsung dengan Allah juga bahkan tanpa diundang...^_^
Laporkan
Kiriman 13
Rino Martin menulis
14 jam yang lalu
@di atas yakin klo Nabi Adam as..bertemu dgn ALLAH..coba baca lagi AL-QUR'ANnya..
Laporkan
Kiriman 14
Graha Phoenixfly Hutamawuri menulis
21 jam yang lalu
Al Quran yang apa? hwahahahahaha ___________:ngacir:
Laporkan
Kiriman 15
Rino Martin menulis
17 jam yang lalu
@graha.. TERSERAH..yg situ tau lah,krn yg di tinggalakan Nabi SAW cuma 2 AL-QUR'AN dan Hadist..tp gak tau klo situ dan punya panduan lain...???
Laporkan
Kiriman 16
Arif Abadi menulis
16 jam yang lalu
2 yang pokok diabaikan ... malah bikin cara/jalan sendiri ... apa masih ada sesuatu yang terlewatkan dlm Qur'an Hadits?
Ada yang bisa menggambarkan berhadapan langsung dengan Allah?
Laporkan
Kiriman 17
Graha Phoenixfly Hutamawuri menulis
14 jam yang lalu
jiahhh... masalahnya kan pemahamannya dari Quran aja ada 7? trus juga ada hadist qudsi dan hadist-hadist rahasia. udah pada dibaca dan dipahami semua belum?
Laporkan
Kiriman 18
Rino Martin menulis
12 jam yang lalu
@Graha.. lah da tau masih nanya lagi..???makanya di ajak belajar lagi akan AL-QUR'AN dan Hadist biar bisa saling nasehat-menasehati di antara para mukmin dgn bae dan benar mas..?Saling berbagi rasa,pengalaman dan yg lainnya tp tetap dlm tuntunan yg di ajarkan Nabi SAW..kita ini Ummat beliau dan beliaulah yg harus kita ikuti mas..bukan yg lain???tp gak tau klo kita beda Nabi..???
Laporkan
Kiriman 19
Kaffa Billaah Billaah menulis
12 jam yang lalu
Podo Ga ngertinee...wkwkwkwk...podo sok ngertine...wkwkwkwk tp ndak pa2..seru....hahahaha
Laporkan
Kiriman 20
Graha Phoenixfly Hutamawuri menulis
8 jam yang lalu
hahahaha... ngerokok dulu ahhh *kebul-kebul*
enake buka puasa minum es teh dan ngerokok..
eh btw, bukan ummat Rasullulah ya kalo ngerokok? duhh maaf dehh salah kamar hiks hiks hiks :p
Laporkan
Kiriman 21
Arif Abadi menulis
6 jam yang lalu
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah ... Baca Selengkapnyauntuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (Ali Imran:7)
Laporkan
Kiriman 22
Anda menulis
2 detik yang lalu
@MAS ARIF YANG ARIF DAN BIJAK
Kira-kira apakah ukurannya sesat dan tidak sesat? apakah baromaternya sesat dan tidak sesat? bagaimana sesat dan tidak sesat itu kalau pondasi ibadah itu adalah niat dan ikhlas. siapakah yang berhap menunjuk sesat atau tidak sesat? kadar apakah yang menunjukkan kesesatan itu?
manusia manakah yang berhak mengklaim sesuatu itu sesat?
apakah kalau kita mengklaim sesuatu itu sesat sudah yakin dan pasti Allah dan Rosullullah itu setuju pada klaim kita?
0 Tanggapan:
Posting Komentar