Created by : m.imron – Pekanbaru, pukul 00.43 tgl, 13 mei 2009
Ekplorasi pikiran
Melihat yang indah-indah merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan, seperti panorama pantai kuta Bali, gunung bromo, danau toba, gedung mewah, mobil exclusive juga keindahan lainnya. Yang lebih menarik lagi sebagai laki-laki normal adalah saat-saat melihat keindahan sosok wanita dengan postur tubuh tinggi semampai, bodi sexy , kulit putih mulus, pantat semox , buah dada besar padat berisi, jalannya seperti harimau lapar, lebih-lebih dia pakai busana tipis tranparan, samar-samar terlihat isinya hingga lekukan goanya, wah........ indah sekali bukan?!.
Sebagai lelaki normal melihat pemandangan indah tersebut, sekejap terpesona dengan mata melotot tidak kedip seditik pun. Sangat mubadzir pemandangan indah ini kita sia-siakan. Disertai beraneka ragam pertanyaan didalam dadanya, bagaimana enaknya apabila dinikmati diatas ranjang? Wah asik betul kalau dibolak balik dengan berbagai mode dan pose? Masih banyak pertanyaan lain yang serupa akan timbul. Hal ini akan sedikit berbeda nuansanya kalau yang melihat pemandangan tersebut seorang yang beriman, beragama kuat dan berkepribadian luhur. Mungkin sesaat dia melihat sambil berkata “subhannallah, astagfirulla al-adzim”, tetapi proses berfikirnya belum tentu dihatinya tidak membayangkan pemandangan indah alami tersebut.
Proses melihat pemandangan cewek sexy seperti ini, akan memiliki dampak berbeda jika sudut pandangnya berbeda, tanpa melihat tingkat keimanan, keagamaan, moralitas yang dimilki oleh seseorang yang melihatnya. Kita coba lihat dengan menggunakan pikiran positif (positive thingking) tanpa ikut campurnya nafsu birahi yang tidak pernah tahan jika melihat pantat dan buah dada nongkrong dengan hormat. Juga tanpa ikut campurnya sifat ego, amarah, perasaan, dan berbagai sifat lainnya. Sekarang kita lihat dengan proses cara berfikir dalam kondisi sebagai berikut :
1.Pastikan bahwa didalam pikiran kita buah dada yang montok, pantat sexy dan
bibirnya yang mungil. Hal ini kita lihat kemudian kita pikirkan bahwa
eksistensinya pemandangan sexy tersebut hanyalah sebuah benda saja, kebetulan
letaknya rapi dan sempurna.
2.Pastikan bahwa dalam pikiran kita pantat sexy adalah sebuah tonjolan daging yang
terletak tepat dan rapi dan tepat dibawah punggung seorang wanita sexy, hal ini
sebenarnya juga dimiliki oleh orang lain bahkan binatang juga punya.
3.Pastikan bahwa dalam pikiran kita pantat sexy, buah dada montok, bibir mungil,
bahkan lekukan diantara kedua paha, kita lihat dan kita bayangkan hal tersebut
terdapat pada orang yang mati kena penyakit kusta.
Dengan tanpa melihat status orang yang melihat memiliki nilai agama yang kuat, tingkat kefantikan terhadap hukum syar’i yang tidak diragukan lagi atau seorang pastur dan pendeta sekalipun. Siapapun orangnya pasti pikiran kotor, bejat- rusak yang haus sexy, otomatis akan terkurangi, bahkan bisa tidak ada sama sekali, dan tidak akan tergoda nafsu birahinya. Berarti bahwa orang tersebut telah dapat mempartisi dan memproteksi unsur-unsur jiwa seperti pikiran, hawa nafsu, hasrat, sifat sifat lainnya. Sebenarnya perbedaan dampak itu akan berubah /berbeda hasilnya pada situasi kondisi yang sama dengan proses berfikir yang berbeda, secara otomatis hasil juga berbeda pula. Dapat kita simpulkan bahwa cara berfikir adalah penentu hasil akhir.
Bagaimana cara mempartisi unsur-unsur jiwa menjadi beberapa sub folder dan memproteksinya. Manusia yang memiliki jiwa stabil adalah manusia yang dapat mempartisi dan memproteksi seluruh unsur jiwa hingga tidak bercampur aduk satu sama lain. Apabila unsur jiwa bercampur aduk seperti es campur, dapat menyebabkan manusia mudah emosi, tidak dapat berfikir dengan benar, egois, sombong, pemarah, dan bersifat lainnya.
Pada dasarnya manusia emosi karena faktor tidak terkendalinya pikiran membelenggu sifat ego. Manusia dapat memiliki sifat sombong karena terjadinya sifat merendahkan orang lain dan dianggapnya bodoh/miskin. Hal ini bisa terjadi karena bercampurnya berbagai sifat di dalam jiwa yang bergerak tanpa diatur terlebih dahulu.
Mudahnya unsur jiwa bercampur tanpa harus terlebih dahulu dipanggil oleh pemimpin jiwa yaitu pikiran. Faktor lainnya tidak melakukan sharring dalam menghadapi masalah antara pikiran dan hati nurani kita. Dengan kata lain jiwa yang kerdil, penakut, pemalas, bodoh, dungu dan yang lainnya adalah jiwa manusia yang tidak pernah memimpin unsur-unsur jiwa dengan pikiran yang disertai hati nurani.
Cara mempertisi unsur-unsur jiwa adalah dengan cara setiap melihat segala sesuatu masalah dengan memastikan bahwa masalah tersebut sebelumnya telah didaftarkan kepada sekretaris jiwa sebut saja alat panca indra, yaitu mata, telinga, kulit,hidung dan mulut.
Setelah masalah didaftarkan pada salah satu alat panca indra dilaporkan pada pemimpin jiwa yaitu pikiran atau penasehat jiwa yaitu hati nurani. Disinilah pikiran akan menjadi pengendali jiwa. Pikiran akan memanggil masing-masing sub folder jiwa sesuai kebutuhahnnya.
Misalnya pikiran akan memanggil sub folder jiwa yang bernama nafsu birahi. Maka pikiran harus memastikan bahwa pikiran telah menerima laporan yang show reality dari alat panca indra. Dengan hasil recordnya sebagai berikut, “bahwa mata telah melihat wanita sexy, pantat besar berisi, buah dada ukuran besar padat dan kencang, bibir mungil merah delima, bodi sexy seperti gitar tua, bahkan yang lebih menarik adalah si wanita tersebut telah telanjang bulat alias bugil dengan posisi diatas ranjang penuh gairah, sambil berkata“Mas .... Mas...., Mass.... aku sudah siap dan tidak tahan lagi nich.....”.
Pada saat seperti ini, pikiran harus membaca data dari panca indra dengan teliti, seksama, sempurna dan akhirnya spontanitas pikiran memutuskan ; “bahwa nafsu birahi boleh dilampiaskan sepuas-puasnya”. Inilah contoh kasus pikiran yang sehat, cerdas, pintar, dan selalu positif cara mengendalikan hawa nafsu birahi. Mengapa demikian, karena dari hasil record yang telah direkam panca indra dipastikan wanita tersebut adalah ISTRINYA. Bagaimana seandainya wanita tersebut ternyata bukan istrinya??............. (by - m. imron)
---------------Ekplorasi Pikiranku-------------------
0 Tanggapan:
Posting Komentar