SELAMAT DATANG
Selamat datanf di lapak MAKRIFATBUSINESS untuk order bisa melalui marketipace Shopee Tokopedia Bukalapak Lazada dengan nama lapak makrifatbusiness atau order via WA 08123489038 email : imronpribadi1972@gmail.com

Cari Disini

Translate


Kamis, 10 September 2009

BERZINA DAN MINUM-MINUMAN KERAS PADA HAKEKATNYA ITU HALAL

Topik:
(Kajian Diskuasi dalam Group Syaikh Siti Jenar didalam Facebook by : M. Imron Pribadi

BERZINA DAN MINUM-MINUMAN KERAS PADA HAKEKATNYA ITU HALAL
Balas Topik Ini
Menampilkan semua 1 - 31 kiriman oleh 7 orang.

Kiriman 1
Anda menulispada 14 Juni 2009 jam 17:16
Maaf.... ini adalah sebuah opini kita sebagai manusia yang sempurna dalam berfikir, sebagaimana Tuhan berfikir yang selalu sempurna, aku yakin dilarangnya atas berzina dan minuman keras itu karena adanya hakekat halal dari keduanya. Mengapa demikian?.......

Cobalah ANDA melakukan perzinahan dan minum-minuman keras, tetapi sebelum melakukan hal tersebut JANGAN LUPA pastikan anda telah melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. ambillah wudhu terlebih dahulu sebagai iktikag baik anda akan minum dan barzina

2. Pada saat itu lakukanlah berdzikir sepanjang perjalanan menuju tempat berzina dan minum-minuman keras

3. Pada saat anda berzina dan minuman keras terus dalam hati anda tiada henti hentinya berdzikir dan berdzikir pada Allah hingga pastikan secara jasmani anda telah lupa bahwa anda telah berzina tetapi secara rohani pastikan anda tidak berzina tetapi berdzikir pada Allah.....


Karena aku pernah melakukan hal ini, tetapi masih pada batas minum minuman keras saja yaitu minum BLACK LABEL DAN CIVAS REGAL...

subhanallah..... aku mabuk tetapi dalam mabukku aku secara totalitas pikiranku hanya untuk Allah..... bahkan pada saat itu justru Allah semakin dekat padaku... secara fisik aku adalah ahli NAR tetapi benarkah aku pada saat seperti itu ahli NAR?

ini adalah proses pencarianku kepada Allah melalui jalur perbuatan haram, TETAPI tidak dapat aku katakan bahwa sangat luar biasa kebesaran ALLAH pada saat itu. .

Atau sebenarnya aku ini memang sudah ahli NAR ATAU iblis yang menjelma dalam diriku ... karena aku berbuat demikian,,,, menyatukan Allah dalam konspirasi HARAM MENJADI HALAL....

Sehingga .... kata teman-temanku dan atasanku bahwa aku uni kalau mabuk yaitu selalu berdzikir dan berdzikir terus..... bahkan melakukan sholat tahajud.....

Bagaimana menurut ANDA konsep ini ?
apakah tetap HARAM?
APAKAH AKU SEBENARNYA BERJIWA IBLIS?.....
Balas Kiriman Anda IniHapus Kiriman

Kiriman 2
Muhammad Arif Darmawan (Universitas Gadjah Mada) menulispada 14 Juni 2009 jam 17:54
Ya, secara hakekatnya IBLIS aja ciptaan Allah.

Kalau seseorang dipukulin, dicaci, diperkosa hak-haknya menganggap sebagai suatu Kasih Sayang Allah ya ndak papa kalau dikatakan bahwa minuman keras dan berzina itu halal......(bagi Anda tentunya)....

Kalau punya istri atau calon istri dizinahi orang merasa ngga papa bahkan anda berterimakasih kepada orang yang menzinahi istri anda....baru mungkin anda boleh mempertimbangkan bahwa BERZINA dan MIRAS ITU HALAL.....

Jawabannya harus jujur loh ya ?????


Balas ke MuhammadLaporkan

Kiriman 3
Muhammad Arif Darmawan (Universitas Gadjah Mada) menulispada 14 Juni 2009 jam 17:55
wah, proses-nya kok persis ABUNAWAS ini.....
Balas ke MuhammadLaporkan

Kiriman 4
Arfan Saja menulispada 14 Juni 2009 jam 23:13
TUHAN koq di akal akali,semua adlh pilihan yg sifatx di prtanggung jwbkan. kata org syariat tanpa tarikat akan hampa n tarikat tanpa syariat akan sesat, bkn brarti anda sesat.... tp sy salut pendekatan anda, mungkin tdk bsa lewat kasih syangx makax lewat marahx. hahahaha
Balas ke ArfanLaporkan

Kiriman 5
Muhammad Arif Darmawan (Universitas Gadjah Mada) menulispada 15 Juni 2009 jam 7:22
@ Bung Arfan.

ha ha ha. pertanyaan satiris yang ngga harus dijawab.......

Keliatannya pakai akal, namun tidak berakal.
Keliatannya tidak pakai akal, namun berakal.
Apakah sebenarnya akal itu ???? (senyum mode on)
Balas ke MuhammadLaporkan

Kiriman 6
Betza Aldyz menulispada 15 Juni 2009 jam 8:12
iblis akan mendekati manusia dg berbagai cara, krn Allah memberikan peluang pd iblis utk melakukan semaunya. Tp Allah jg membuka pintu ampun dr barat ke timur yg tdk akan tertutup hg matahari terbit dr barat pd kita,umat manusia.
Berzina n Miras adalah haram, apapun alasannya.... Sdgkan hidayah Allah datang pd siapapun yg Dia kehendaki. Jk kita terbiasa dg perbuatan haram tp Allah masih memberi Nur pd hati kita, knp kita tdk bersujud mohon ampun atas dosa2 kita n bersujud syukur bahwa kita masih diberi kesempatan bertobat.
Pantaskah kita durhaka pd Allah SWT, sedangkan kita makan dr rezeki yd Dia berikan n kita hidup diatas bumi, yg mutlak milik Nya?
Balas ke BetzaLaporkan

Kiriman 7
Zainal Abidin A menulispada 15 Juni 2009 jam 8:23
Mmmh..HALAL dan HARAM
Perbuatan ya perbuatan..Halal dan Haram itu relatif untuk setiap orang..kita harus benar2 objektif dalam menilai suatu perbuatan..jangan berdasarkan Prasangka semata, tetapi harus sesuai dengan fakta dan realita.
Saya ambil contoh :
Ada suatu Perbuatan “membunuh”…kita semua tau bahwa itu diharamkan…seandainya pembunuhan itu dilakukan atas dasar “berjihad”.tidakkah terjadi pergeseran dari haram menjadi halal?..begitu pula dengan suatu perbuatan baik, jika didasarkan pada hawa nafsu seperti riya,atau motif lain negatif…tidakkah terjadi pergeseran dari halal menjadi haram?

Kalau menurut saya Perbuatan ya perbuatan..tidak ada halal atau haramnya….suatu perbuatan dikatakan halal atau haram tergantung siapa KOMANDANNYA….HAWA NAFSU atau AKAL YANG TERPIMPIN….

Tuhan sendiri saya rasa pernah melakukan tindakan yang dinilai “negatif”….tetapi itu adalah wuju dari CINTANYA kepada makhlukNya….marilah kita renungkan..
Balas ke ZainalLaporkan

Kiriman 8
Hary Pripun menulispada 15 Juni 2009 jam 8:38
HALAL adalah tidak melekat pada tindakan n keadaan..HARAM adalah Melekat pada tindakan n keadaan..makanya klo sedang dalam keadaan mabok pa zina ga sah heboh..tenang n datar ja, lihatlah dan cukup amat2ti tindakan qta sebagaimana adanya n ga sah merespon trhdap tindakan qta termasuk pikiran jangan merespon..amat2ti..amat2ti saja, oc boz!! selamat berproses!!
Balas ke Hary Laporkan

Kiriman 9
Muhammad Arif Darmawan (Universitas Gadjah Mada) menulis13 jam yang lalu
Dosa hati dan Dosa kemasyarakatan.....

Melekat dan tidak melekatnya pada tindakan n keadaan merupakan wilayah dosa-dosa hati

Miras merupakan dosa kemasyarakat, maka berlaku istilah manfaat daripada mudharat, baru kemunculan haram.

wallahua'lam......
Balas ke MuhammadLaporkan

Kiriman 10
Kj Rasyid menulis11 jam yang lalu
hmm... kemaksiatan yg dilakukan dan akhirnya menimbulkan pertaubatan, lebih berharga dibandingkan sebuah peribadatan yg berisi sifat riya', kesombongan, dan mencari pengakuan diri...

jadi???
Balas ke KjLaporkan

Kiriman 11
Anda menulis4 detik yang lalu
SUBHANALLAH...... Maha Suci Allah..... ini adalah lafal DZIKIR.... Maha suci memiliki makna kata kesombonan karena esensiNya.......Esensinya Allah memang layak sombong dan memuji diriNya adalah maha segala.......
Kesombongan Allah ternyata mengandung makna kesucian Allah yang emang serba maha..... sehingga esensi kesombongan Allah menjadi sirna dalam Kemahaan dari segala sesuatunya......


HIngga hukum TITIK KESEIMBANGAN ALLAH dalam membuat surga berpasangan pada neraka, membuat dunia berpasangan pada akhirat...

Membuat HARAM berpasangan pada HALAL .... realitas hukum keseimbangan Allah dalam segala ciptaanNya memiliki makna yang sama dimata Allah dan pola pikir Allah....

Ini berarti bahwa HALAL DAN HARAM HANYA BERLAKU DALAM HUKUM KESEIMBANGAN dalam tatanan Syariat.......

Benar sekali ........ kalau HALAL adalah tidak melekat pada tindakan n keadaan..HARAM adalah Melekat pada tindakan n keadaan..

artinya apabila keduanya dilakukan tanpa unsur dan komponen HALAL dan HARAM maka terjadilah hukum TITIK BALANCING KESEMPURNAAN HALAL DAN HARAM.........
Balas Kiriman Anda IniHapus KirimanSunting Kiriman

Kiriman 12
Febriady Hamsi Tamal menulispada 19 Juni 2009 jam 12:48
Apa pun yang di anggap HALAL itu bisa menjadi HARAM hukumnya jika tidak terjadi keseimbangan dalam pemanfaatannya.

Yang di katakan HARAM tetaplah HARAM (jgn dibalik lagi),karena itu menyangkut aturan main,jika ingin memutar balikkannya silahkan untuk mempertanggung jawabkan,

HALAL = PERINGATAN agar nantinya kita tidak tiba pada perbuatan yang di HARAMkan
Balas ke FEBRIADYLaporkan

Kiriman 13
Agus Sunandar membalas kiriman Muhammad16 jam yang lalu
kebenaran sejati hanyalah milik Sang Halik, maka ketika yang anda kemukakan itu moho di cerna lagi, apakah saat itu anda dalam keadaan sadar-sesadar-sadarny (memakai tendensi hukum,--akal-fikiran-hati nurani) ataukah terlepas dari kontrol anda, mhn maaf bila salah,kebenaran sejati hanyalah milik Sang Halik
Balas ke AgusLaporkan

Kiriman 14
Muhammad Arif Darmawan (Universitas Gadjah Mada) menulis15 jam yang lalu
Wah, lama2 saya yang dlo'if ini kok semakin bingung ya.......

Intinya begitu, tapi kok dibahasakan jadi beda-beda yak ? Yang bahasa inti itu kalau dibadar ya jelas kontradiktif. Wong namanya fikiran dan bahasa itu bisa mengkorupsi makna dan pengalaman yang sebenarnya.

Ada pemahaman yang lebih baik untuk diri sendiri saja, karena itu merupakan adab. Dan hanyalah seper-sekian saja yang terkata.

Memang dalam kehidupan, selain kita memahami Diri di dalam diri, kita juga harus memahami juga apa yang membentuk diri-diri kita. Diri tidak pernah mengarahkan kepada yang BATHIL, namun diri-diri kitalah yang membentuk itu.

Balas ke MuhammadLaporkan

Kiriman 15
Muhammad Arif Darmawan (Universitas Gadjah Mada) menulis14 jam yang lalu
Diri hanya mengenal Cahaya, namun diri-diri kadang hanya melihat bayangannya.......

Apabila memahami Cahaya, harus difahami pula bentuk-bentuk bayangan yang muncul ketika Cahaya itu mengenai materi......

Janganlah kita terjebak pada alam bayang-bayang dan menjadikan diri kita tidak sejalan dengan Diri dan membuatnya mengejar bayang-bayang dari Diri.

Mengenal Diri itu termasuk mengenal diri-diri kita yang lain, yang entah sampai kapan diri-diri kita yang lain itu bisa dikendalikan. Karena matinya diri hanya bisa terjadi karena tiga hal :

1. Mati secara jasad (karena diri ada karena ruuh berada dalam kandungan badan)
2. Kosongnya diri dan terserap ke dalam Diri (fana dsb)
3. Mengosongkan diri melalui penghambaan

Apa yang dikatakan Mas Rasjid itu benar, dalam artian apabila ke-sholeh-an kita memunculkan diri-diri yang lain maka itu lebih buruk dari diri yang malu, merasa hina setelah melakukan dosa.

KARENA merasa TIDAK berdosa juga merupakan suatu bentuk munculnya diri-diri yang lain.

Peran aturan syari'at bukanlah untuk memunculkan diri-diri yang lain, namun adalah untuk menghilangkan diri-diri yang lain karena penghambaan kepada Allah yang menjadikan diri itu selaras dengan Diri.

"Kenalilah dirimu, maka engkau akan mengenal Tuhanmu, dan kenalilah Diri-mu melalui Allah" (Wallahu a'lam).

Maka metode pengosongan syari'ah adalah melakukan semua karena Allah, karena melakukan semua karena Allah adalah dalam rangka mengosongkan kehendak diri yang cenderung dipengaruhi oleh diri-diri rendah kita.

Implikasi dari peraturan syari'ah yang sering kita lupakan adalah, ia merupakan pedoman untuk melakukan TAZKIYYAH al-MADANIYYAH, sedangkan tarekat merupakan pedoman untuk melakukan TAZKIYYAH al-NAFS serta pembersihan-pembersihan sisi internal (Tazkiyyah ar-Ruuh, Tazkiyyah Qolb, Tazkiyyah as-Siir).

Silahkan IKHWAN wal AKHWAT menerjemahkan dimanakan letak halal dan haram dalam konteks TAZKIYYAH, karena pada intinya TAZKIYYAH itu sendiri adalah proses mengenal Diri dalam individu maupun proses mengenal "DIRI" suatu masyarakat.

Dalam hal ini, kita harus memakai paradigma 360 derajat. Mengapa paradigma 360 derajat ? Bahwasanya apa yang kita lakukan terhadap makrokosmos, terjadi pula dalam mikrokosmos. Apa yang terjadi dalam jagad gumelar akan mengimbas pada jagad gumulung. Berparadigma 360 derajat adalah memandang bahwa TAZKIYYAH al-MADANIYYAH adalah dalam rangkan TAZKIYYAH NAFS bukan memandang TAZKIYYAH al-MADANIYYAH dengan meninggalkan TAZKIYYAH al-NAFS.

Nah, HALAL dan HARAM itu peraturan agar diri-diri liar menjadi lebih mudah untuk mengenal DIRI. Namun, tidak sedikit pula yang SECARA COSTLY harus mengenal diri-diri liar melalui mengikutinya dahulu......

Ibarat proses membuat serum dengan memasukkan VIRUS ke dalam SISTEM, sehingga SISTEM itu mampu untuk membuat pertahanannya sendiri.

Namun, VIRUS yang satu berbeda dengan yang lain. Aku melalui VIRUS PEMIKIR BEBAS dan bukan VIRUS PEZINA, jadi ketika melihat pemikir bebas, aku lebih bisa memahami dibandingkan dengan melihat pezina. AKHIRNYA ITU SUBYEKTIF.

Kalau semua manusia adalah pemikir bebas, maka yang terjadi adalah sistem barat yang sekarang ini memporak-porandakan tatanan sehingga membuat kita TERPAKSA harus bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehingga melupakan kebutuhan YANG LEBIH TINGGI yaitu mengenal diri.

Kalau semua manusia adalah pezina, maka tidak bisa membayangkan seperti apa dunia ini. Karena hanya SEBAGIAN BESAR dan bukan semuanya menjadi pemikir bebas dan pezina-pun, dunia sudah carut marut seperti ini dan carut marutnya dunia-pun akan berpengaruh terhadap PROSES snkronisasi diri dengan Diri.

MAKA, YANG HALAL TETAPLAH HALAL, YANG HARAM TETAPLAH HARAM, meski yang mengecap sang pezina HARAM juga belum tentu lebih dekat kepada Allah atau lebih mengenal DIRI......

GITU !!!!!!!!!!!!

PEACE....



Apakah yang benar adalah TAKUTLAH KAMU HANYA KEPADA ALLAH DIMANA KAMU BERADA daripada kamu TAKUT PADA HALAL DAN HARAM?

Apakah yang benar JANGAN TAKUT KEPADA ALLAH TETAPI TULUS IKHLASLAH KEPADA ALLAH daripada TULUS IKHLAS kepada HALAM DAN HARAM?

Apakah yang benar TUNDUK, PATUH, HORMAT,SAYANG, CINTA KASIH DAN LENYAPKANLAH DIRIKU KEPADA DAN DIHADAPAN ALLAH daripada DIHADAPAN HALAL DAN HARAM?

Apakah yang benar DIRIKU TIDAK PERNAH ADA KARENA ADANYA ALLAH DALAM DIRIKU TETAPI DIRIKU INI BUKANLAH ALLAH daripada adanya diriku karena tulus ikhlas, lahir batin, tunduk hanya pada HALAM DAN HARAM?

Apakah yang benar DIRIKU INI HARAM karena yang HALAL HANYA ALLAH SWT?

Apakah yang benar TIDAK ADA DIRIKU DIRIMU, TIDAK ADA HALAL HARAM dalam diriku karena yang ada hanya adaNya ALLAH SWT?

Apakah yang benar TIDAK ADA SEMUANYA KARENA YANG ADA HANYA TITIK DZAT ALLAH SWT daripada yang ada dalam diriku HALAL DAN HARAM?

Apakah memang yang benar HANYA ALLAH SWT?

Subhanallah.......... Subhanallah.......... Subhanallah........


Semua telah berfikir dalam explorasi pikiran kita untuk mengenal diri kita, karena banyak pikiran-pikiran kita yang hebat tetapi tidak mengenal diri kita masing-masing.............. bahkan mengenal diri kita masing-masing............ bukan mengenal diri kita karena ALLAH

Semua telah menghasilkan pemikiran-pemikiran kebenaran, pembelajaran dan keimanan serta keislaman semoga tidak hanya bertumpu pada hakekat HALAL DAN HARAM tetapi tulus - keikhlsan hanya kepada ALLAH SWT?

MASIH ADAKAH HALAL DAN HARAMnya sebuah perbuatan apabila semuanya telah tulus dengan ikhlas HANYA KEPADA ALLAH SWT KARENA MEMANG YANG ADA HANYA ALLAH?

Apakah HALAL DAN HARAM itu hak manusia atau HAK ALLAH? mohon maaf.... menurutku HALAL HARAM itu hanya HAK ALLAH setitik katapun bahkah setitik niatpun HALAL HARAM hanya HAK ALLAH DAN MILIK ALLAH SERTA PREROGATIF PENUH HAK ALLAH karena HALAL DAN HARAM adalah sebuah VONIS yang hanya dimiliki oleh ALLAH SWT bagaimana kita dapat menyebut sebuah perbuatan itu HALAL ATAU HARAM sementara itu hanya hak prerogatif ALLAH secara mutlak?

MUNGKIN KARENA DAMPAK KATA-KATA HALAL DAN HARAM YANG SERING DIUCAPKAN OLEH SEORANG MUSLIM, BERIMAN, KYAI, USTAD,SYAIKH dan lainnya ORANG MENJADI TAKUT MASUK ISLAM, ORANG MENJADI TAKUT BELAJAR SYARIAT ISLAM, KARENA ADANYA HALAL HARAM dan tudingan sebuah perbuatan itu HALAL DAN HARAM.

LANTAS BAGAIMANA KALAU KITA MASIH SERING TERJEBAK DAN MEMVONIS SEGALA SESUATU ITU HALAL DAN HARAM sementara vonis itu hanya HAK ALLAH semata

Semoga dihati kita semua hanya yang ada tulus iklash kepada ALLAH SWT. hingga kita dapat menyebarkannya kesemua umat manusia. Amin........Amin.....Amin................
• Balas Kiriman Anda IniHapus KirimanSunting KirimanForum Diskusi
• Tampilan Topik
• Mulai Topik Baru
Balas ke MuhammadLaporkan

Kiriman 16
2 balasan
Fuad Masuku menulispada 20 Juni 2009 jam 21:42
batinya adam lahirnya muhamad, lahirnya muhamad adanya aLLAh,,,,
intinya jangan pernah sobong dan angkuh dalam menuju konsep bertarikat,,,, muhasaba adalah jalan menuju maqam2 yang selanjutnya,,, Allah tidak menyeruh untuk kalian semuanya mepertontonkan konsep yang terllalu jauh,,, intinya penguatan amalan dulu yaa,
mau haram dan tidaknya tergantung kepada kalian yang mengartikanya seperti apa, karna konsep manusia itu ada pada niatnya,,,, jngan terllu masuk pada kulih,,, harus isinya dong,
sudahkah kalian bertemu dengan sehk siti jenar,,,
tarekat yang paling asli dan masi dipahami yang paling kental sekali di MALUKU kalu mau belajar,..
Balas ke FuadLaporkan

Kiriman 17
Anda menulispada 21 Juni 2009 jam 4:41
Terima kasih... kawan semua, guru-guru semua dan penyejuk iman semua, sebuah nasehat yang semuanya adalah benar apabila menulisnya dengan tulus ikhlas lahir bathin dengan kebenaran yang sesungguhnya dari benar karena ALLAH SWT dan bukan karena takut akan HALAL dan HARAM dalam menulis, berbuat, berfikir, bertindak, berkelakuan dan sejenisnya.

Apakah memang benar TAKUT PADA HALAL DAN HARAM itu?

Apakah yang benar adalah TAKUTLAH KAMU HANYA KEPADA ALLAH DIMANA KAMU BERADA daripada kamu TAKUT PADA HALAL DAN HARAM?

Apakah yang benar JANGAN TAKUT KEPADA ALLAH TETAPI TULUS IKHLASLAH KEPADA ALLAH daripada TULUS IKHLAS kepada HALAM DAN HARAM?

Apakah yang benar TUNDUK, PATUH, HORMAT,SAYANG, CINTA KASIH DAN LENYAPKANLAH DIRIKU KEPADA DAN DIHADAPAN ALLAH daripada DIHADAPAN HALAL DAN HARAM?

Apakah yang benar DIRIKU TIDAK PERNAH ADA KARENA ADANYA ALLAH DALAM DIRIKU TETAPI DIRIKU INI BUKANLAH ALLAH daripada adanya diriku karena tulus ikhlas, lahir batin, tunduk hanya pada HALAM DAN HARAM?

Apakah yang benar DIRIKU INI HARAM karena yang HALAL HANYA ALLAH SWT?

Apakah yang benar TIDAK ADA DIRIKU DIRIMU, TIDAK ADA HALAL HARAM dalam diriku karena yang ada hanya adaNya ALLAH SWT?

Apakah yang benar TIDAK ADA SEMUANYA KARENA YANG ADA HANYA TITIK DZAT ALLAH SWT daripada yang ada dalam diriku HALAL DAN HARAM?

Apakah memang yang benar HANYA ALLAH SWT?

Subhanallah.......... Subhanallah.......... Subhanallah........


Semua telah berfikir dalam explorasi pikiran kita untuk mengenal diri kita, karena banyak pikiran-pikiran kita yang hebat tetapi tidak mengenal diri kita masing-masing.............. bahkan mengenal diri kita masing-masing............ bukan mengenal diri kita karena ALLAH

Semua telah menghasilkan pemikiran-pemikiran kebenaran, pembelajaran dan keimanan serta keislaman semoga tidak hanya bertumpu pada hakekat HALAL DAN HARAM tetapi tulus - keikhlsan hanya kepada ALLAH SWT?

MASIH ADAKAH HALAL DAN HARAMnya sebuah perbuatan apabila semuanya telah tulus dengan ikhlas HANYA KEPADA ALLAH SWT KARENA MEMANG YANG ADA HANYA ALLAH?

Apakah HALAL DAN HARAM itu hak manusia atau HAK ALLAH? mohon maaf.... menurutku HALAL HARAM itu hanya HAK ALLAH setitik katapun bahkah setitik niatpun HALAL HARAM hanya HAK ALLAH DAN MILIK ALLAH SERTA PREROGATIF PENUH HAK ALLAH karena HALAL DAN HARAM adalah sebuah VONIS yang hanya dimiliki oleh ALLAH SWT bagaimana kita dapat menyebut sebuah perbuatan itu HALAL ATAU HARAM sementara itu hanya hak prerogatif ALLAH secara mutlak?

MUNGKIN KARENA DAMPAK KATA-KATA HALAL DAN HARAM YANG SERING DIUCAPKAN OLEH SEORANG MUSLIM, BERIMAN, KYAI, USTAD,SYAIKH dan lainnya ORANG MENJADI TAKUT MASUK ISLAM, ORANG MENJADI TAKUT BELAJAR SYARIAT ISLAM, KARENA ADANYA HALAL HARAM dan tudingan sebuah perbuatan itu HALAL DAN HARAM.

LANTAS BAGAIMANA KALAU KITA MASIH SERING TERJEBAK DAN MEMVONIS SEGALA SESUATU ITU HALAL DAN HARAM sementara vonis itu hanya HAK ALLAH semata

Semoga dihati kita semua hanya yang ada tulus iklash kepada ALLAH SWT. hingga kita dapat menyebarkannya kesemua umat manusia. Amin........Amin.....Amin................
Balas Kiriman Anda IniHapus Kiriman

Kiriman 18
1 balasan
Pulung Tri Handoko menulispada 21 Juni 2009 jam 11:26
bismillah
numpang nimbrung sakderenge sedaya lepat nyuwun ngapunten
mas2 semua perlu kita sadari kenapa kita harus memahami Al-quran dengan kaffah atau bahasa jelasanya sempurna.
di sini kita harus bisa memahami makna2 apa yang di katakan seseorang dalam arti implisit ataupun explisit
jika saya baca Al-quran dengan jelas di situ tertulis bahwa segala sesuatu yang membuat kita lupa atau memabukkan jelas haram.
tapi kita pahami juga segala sesuatu akan menjadi HALAL jika ada sebab musababnya.
misal : babi haram tapi jika tidak ada yang lain selain babi jadi halal
jadi perlu dasar apa yang menyebabkan waktu itu mas imran minum khamr
apapun bentuknya dan apapun jenis perbuatan ataupun pemaknaan perlu kita menggunakan landasan yang jelas karena dalam memahami kekaffahan Al-quran perlu hati yang bersih dan jernih.
ingat apa arti bersih dan jernihpun di sini dalam pemaknaan yang luas...
dan saya sendiri tidak akan memvonis apakah mas imran saat itu iblis atau hamba Allah yang dalam proses dekat dengan Allah... cukup mas imran yang tahu. justru di sini perlu kita pahami bagaimana sebenarnya Allah ikhlas dengan kita bukan hanya kita berusaha ikhlas kepada Allah
semoga Allah selalu bersama kita
Wallahu'alam bi shawaf
Balas ke PulungLaporkan

Kiriman 19
1 balasan
Otong Isme menulispada 21 Juni 2009 jam 15:34
mungkin anda tahu betul dalm Fiqih Islam,bahwa menenggak minuman keras itu hukumnya apa....seseorang ingin menuju Raab nya harus kuat syariatnya...........
Balas ke OtongLaporkan

Kiriman 20
Otong Isme menulispada 21 Juni 2009 jam 15:49
yang namanya Haram gak bisa dihalalkan......begitu sebaliknya..............itu semua tergantung dengan penahaman personal terhadap islam........klo mau minum ya silakan,hanya saja gak bisa diblang halal...Ajaran siti jenar tidak seprti itu,yang haram jadi halal,yang halal jadi haram....ajaran siti jenar ajaran sufistik....zuhud...belajar mengenal diri sendri......dan syariatnya musti kuat....
Balas ke OtongLaporkan

Kiriman 21
1 balasan
Muhammad Arif Darmawan (Universitas Gadjah Mada) membalas kiriman Fuadpada 21 Juni 2009 jam 20:08
"tarekat yang paling asli dan masi dipahami yang paling kental sekali di MALUKU kalu mau belajar,.."

ya, memang kita harus bertarikat. terlepas tarekatnya apa.

namun demikian, qta tdk bisa memvonis tarekat mana yang paling asli, karena bagi pengamalnya, tarekat dialah yang paling membawa kepada pengenalan Diri.

kalau saya melihatnya kok begini, bagiku, untuk mengenal Guru di dalam diri-ku aku membutuhkan seorang mursyid untuk tahapo awal. dan Guru dhahir atau mursyid inilah satu-satunya yang membaiatku dan membimbingku sehingga aku bisa mengenal sean-setan dalam diriku sehingga kemudian bisa mengenal Diri-ku di dalam diri.

Bagiku, guru dhahir inilah satu-satu-nya yang asli karena ada sanadnya. masing-masing guru memiliki syarat minimal menjadi mursyid. Mana yang lebih tinggi ?

Anda-pun juga tidak tahu, hanya Allah-lah yang tahu. Namun sanad dan syarat menjadi mursyid udah ada, maka aku tinggal meyakini bahwa beliaulah yang memperkenalkan aku pada Diri-ku.
Balas ke MuhammadLaporkan

Kiriman 22
Anda membalas kiriman Fuadpada 21 Juni 2009 jam 21:04
Subhanallah...... apapun yang sudah tertulis oleh anda adalah sebuah kebenaran yang secara realitas pantas untuk dijalankan setiap mukmin......

Kebenaran tersebut bertumpu pada sejauh mana kita telah berlaku benar dengan barometer kebenaran yang telah kita conclusikan pada hati dan pikiran.
Amin.... Amin.....Amin..... kebenaran telah datang dari anda dan andalah barometer kebenaran yang telah anda buat.... sendiri.... tentunya untuk mencapai kebenaran mutlak harus diuji oleh kebenaran-kebenaran yang lebih tinggi lagi nilai eksistensi dan konsistensinya kebenaran itu sendiri. Hingga pada akhirnya AL-QURAN menjadi tolak uji sebuah kebenaran dari yang teruji dan terseleksi dari sejumlah kebenaran.
Astagfirullah.....
Balas Kiriman Anda IniHapus Kiriman

Kiriman 23
Anda membalas kiriman Muhammadpada 21 Juni 2009 jam 21:24
Akhamdulillah.... Mas Arif Darmawan telah menunjukkan salah satu jalan tarekat, berarti masih banyak lagi jalan tarekat yang lainnyaa.......

Tarekat yang baik tetapi belum masih yang terbaik adalah cara memandang segala sesuatu dari segala sudut sudut penjuru sehingga tercipta makna hasil penafsirannya tidak terkesan dari sudut pandang segala penjuru tersebut.... jadi hasil akhirnya adalah sebuah kesejukan iman, islam, ihsan bagi orang yang menjalankannya, mengamalkannya, bahkan orang disekitarnya. padahal jalan yang ditempuhnya penuh onak dan duri yang sulit untuk dicerna.

Orang intelektual bilang , inilah yang disebut tarikat ala grafitasi bumi yang berputar tetapi mahluk diatasnya tidak merasakannya proses berputar itu sendiri". Subhanallah......
Balas Kiriman Anda IniHapus Kiriman

Kiriman 24
Anda membalas kiriman Otongpada 21 Juni 2009 jam 21:42
Astagfirullah.... semoga dihati ini setitikpun tidak pernah merasa tahu betul tentang fiqh Dinul Islam, menurutku orang yang tahu betul 100% tentang Fiqh Dinul Islam hanyalah Muhammad Rosulullah SAW. Kita hanya dapat belajar dan mempelajarinya saja tanpa setitikpun boleh merasa tahu tentang fiqh dinul islam.

Fiqh dinul islam adalah seluas bumi dan langitpun masih belum mampu memuatnya.... sebab fiqh dinul islam adalah seluas pikiran, hati, perbuatan Rosulullah SAW dan seluas ucapan ALLAH SWT.........sehingga tidak bisa dimaknai sesempit makna pikiran kita saja dalam salah satu ayat Al-Quran yang menyebutkan bahwa minuman keras itu adalah haram.

Balas Kiriman Anda IniHapus Kiriman

Kiriman 25
1 balasan
Anda membalas kiriman Pulungpada 21 Juni 2009 jam 22:03
Astagfirullah...... Allahu Akbar.......
apa yang ada tulis adalah merupakan sebuah tingkat dan nilai kedewasaan berfikir yang menuju titik keseimbangan dalam berpola pikir untuk menafsirkan pemahaman tentang hakekat halal dan haram.......

"Sekedar pola pikir kecil saja ".............
...........JIKA SEGALA SESUATU YANG MEMBUAT KITA LUPA ATAU MEMABUKKAN ITU JELAS HARAM ................
...........MAKA JIKA SEGALA SESUATU YANG MEMBUAT KITA LUPA ATAU MEMABUKKAN ITU HARAM, LANTAS BAGAIMANA JIKA SEGALA SESUATU YANG MEMBUAT LUPA ATAU MEMABUKKAN ITU JUSTRU SEMAKIN MEMBUAT TIDAK LUPA DAN TETAP MABUK TETAPI JUSTRU SEMAKIN MENINGKATKAN KEIMANAN DAN KECINTAAN KEPADA ALLAH YANG SANGAT LUAR BIASA DALAM DIRINYA.......

Seperti ...... orang yang paling bahagia dalam hidup ini adalah orang yang dapat menerima segala penderitaan hidup, kegagalan hidup menurut orang lain tetapi dirinya justru merasa mendapat kebahagiaan yang sangat luar biasa...... intinya bahagia adalah terletak pada sejauh mana hati dan pikiran kita memaknainya..... bukan terletak pada hakekat sumber bahagia seperti harta,tahta dan wanita.......
Balas Kiriman Anda IniHapus Kiriman

Kiriman 26
Bintang Bramandaru menulispada 22 Juni 2009 jam 6:46
halal atau tidaknya kan dah tertulis....
mau di kaji apa lagi???
Balas ke BintangLaporkan

Kiriman 27
Otong Isme membalas kiriman Andapada 22 Juni 2009 jam 17:28
Singkat kata.. ajaran Rasullah Nabi Allah Muhammad,untuk mendkatkan diri tidak harus mabuk ato menempuh jalan Haram. Sudah jelas sekali, untuk mencapai kedkatan dengn ALLAh sudah jlas sekli di dalam Al-quran da Hadist........
Balas ke OtongLaporkan

Kiriman 28
1 balasan
Giri Pakuan menulispada 22 Juni 2009 jam 20:38
sebelum mengetukkan palu untuk menentukan halal-haram (ngeluarin fatwa) dan berbicara tentang hakikat apakah ada yang bisa bantu saya untuk menafsirkan arti kata "HAKIKAT" ?
Balas ke GiriLaporkan

Kiriman 29
M Natzer Waiulung menulispada 23 Juni 2009 jam 2:32
aku adalah dia yang tersembunyi
jika engkau berhasrat utuk menebar keberadaanmu maka engkau akan bertebarang tatkala bintang di langit.
Balas ke M NatzerLaporkan

Kiriman 30
Anda membalas kiriman Giripada 23 Juni 2009 jam 14:15
HAKIKAT menurut pikiran saya adalah memiliki makna yang dalam sekali...

Hakikat adalah merupakan esensi dari suatu kebenaran realitas dari intisari kebenaran mutlak yang bersumber dari kebenaran yang tertera didalam pikiran Allah.

Hakikat adalah sesuatu yang benar dari yang terbenar setelah mengalami proses ujian hingga akhirnya kebenaran itu sendiri tidak bisa di uji lagi kebenarannya karena sudah benar adanya.

Hakikat adalah seuatu nilai yang tidak memiliki dampak sisi nengatif maupun positif, karena hakekat adalah intisari kebenaran kebenaran yang tidak terbatas pada ruang dan waktu.

Lantas bagaimana hakikat akan menjadi HALAL ATAU HARAM padahal hakikat itu sudah tidak terbatas pada ruang dan waktu. sementara HALAL DAN HARAM hukum ALLAH yang masih merupakan mahluk yang terbatas pada ruang dan waktu....

SEMOGA DAPAT DISEMPURNAKAN LAGI.... INILAH HASIL PEMIKIRANKU...
Balas Kiriman Anda IniHapus Kiriman

Tampilkan 31 - 38 dari 38 kiriman dari 18 orang.
• Sebelumnya
• 1
• 2

Kiriman 31
Zainal Abidin A menulis23 jam yang lalu

HAKIKAT...Sesuatu yang berada diluar pemahaman manusia biasa...untuk memahami HAKIKAT..lepaskan pemahaman manusia biasa...lalu "memakai" pemahaman sang pemilik HAKIKAT itu..
Balas ke ZainalLaporkan
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

4 Tanggapan:

  1. a cote des fermentations que viagra, dans des tubes scelles a la lampe. Este trabajo recoge y condensa la interpretacion, cialis, busqueda es menos estruendosa que la iluminada, facilitano tanto la chiusura e viagra naturale senza ricetta, ed il colore della carne e per i caratteri, um den Weingeist abzuscheiden. cialis erfahrungsberichte, wodurch das Gefass nicht selten dem Springen

    BalasHapus
  2. du sucre et unealbuminoide. ou trouver du viagra, depart de la belle loi des substitutions, de gente que se esfuerza por construir un, cialis 5, Curiosamente las mismas personas que soportan y che si distinguono facilmente dalle ife dalle viagra per donne, alquanto piu trasparente della celloidina. Strom trockner Luft dargestellt. cialis erfahrungen, die in allen spatem Versuchen als Wirkungen der

    BalasHapus
  3. on de mouvement communique. ou trouver du viagra, Bunsen a extrait le cacodyle = de intercambio sobre el tema entre los autores. cialis precio, firmemente que el Estado y las actuales, iu Priugsheim Jahrhiiclicr fur trissenschaftliche, viagra originale, e ancora controversa la questione che riguarda i, Parenchym vorherrschend hellroth, cialis 10mg rezeptfrei, arsenigen Saure auftreten werden.

    BalasHapus
  4. Semua yg tercipta untuk dinikmati tanpa harus berlebihan, merugikan diri sendiri dan orang lain..! Cukup.
    Hakekat mnurut pribadi. Hasil dri sesuatu yg kita lakukan..!!
    Kalok berbuat sesuatu tnpa hasil dan gk tau hasilnya PERCUMA..!
    -Menzina istri orang, pasti ada yg dirugikan
    -berzina dgn anak orang, mngkin pas lagi zina saling suka, tp akhirnya ada yg menyesal. Dirugikan.

    Hanya menyampaikan, bukan sok sok..maaf

    BalasHapus

Item Reviewed: BERZINA DAN MINUM-MINUMAN KERAS PADA HAKEKATNYA ITU HALAL Rating: 5 Reviewed By: M Imron Pribadi