by : M. Imron Pribadi
Menampilkan semua 21 kiriman oleh 7 orang.
Kiriman 1
Anda menulispada 13 Juni 2009 jam 21:36
Pekanbaru 00.36 BBWI tgl, 22 Mei 2009-05-23
By : M. Imron
Tanpa kita sadari bahwa bumi ini berputar pada porosnya merupakan sebuah proses ada unsur yang menggerakkanNya. Gerakan proses bumi inilah yang disebut oleh para cendikiawan sebagai gaya grafitasi bumi. Pergerakan ini terjadi oleh proses ketergantungan dengan planet-planet lain sebagai susunan tata surya. Hal ini terjadi pengaruh ekpresi proses berfikir Tuhan hingga pada puncaknya berfikir telah terjadi overload pemikiran hingga terciptalah apa yang Dia ucapkan, tanpa Dia harus mengerjakanNya. Ini adalah sebuah puncak pemikiran Tuhan sehingga menjadi kekuatanNya.
Berbicara tentang kekuatan berarti bahwa ada kelemahan, apakah berarti Tuhan memiliki kelemahan. Mengingat Tuhan itu maha segala, ternyata kelemahan Tuhan sama dengan kekuatan Tuhan. Terinpirasi pada sifat manusia yang memiliki maha segala kelemahannya tetapi tanpa kita sadari bahwa manusia sebagai mahluk yang lemah juga sekaligus sebagai mahluk yang paling mulia. Sebuah titik balancing proses penciptaan yang luar biasa bagi orang –orang yang berfikir bahwa disinilah hakekat manusia sebagai mahluk inspirasi Tuhan yang luar biasa. Penciptaan manusia sebagai mahluk yang lemah merupakan manifestasi dari hati nurani. Sementara kemuliaan manusia merupakan puncak manifestasi pemikiran sebagai hamba Tuhan yang mampu mengalahkan segala kelemahannya hingga menjadi sebuah kekuatannya.
Tuhan dalam menciptakan ciptaanNya cenderung berpasang-pasangan, positif negatif, lemah kuat dan seterusnya. Sementara manusia dalam berkarya selalu menunjukkan yang terhebat dari seluruh kemampuannya yang luar biasa. Hal ini karena manusia sudah terbiasa dengan hidup penuh kelemahan dan kekurangan. Esensi ciptaan Tuhan yang berpasangan adalah konsekwensi pemikiran Tuhan yang tidak memiliki kelemahan. Faktor tingkat keadilan Tuhan yang memiliki titik balancing pada posisi kesempurnaan yang sangat luar biasa. Hingga sisi kelemahanNya merupakan potret diriNya dalam wujud yang sangat sempurna dengan tidak terbatas pada sisi ruang dan waktu.
Sebuah proses edukasi bagi orang-orang yang berdzikir dengan kekuatan pikirannya. Ciptaan Tuhan yang berpasang-pasangan sisi kirinya adalah kelemahan, seperti manusia ada yang kuat pasti ada yang lemah, ada kaya pasti ada miskin. Kelemahan Tuhan dalam menciptakan ciptaannya sisi yang lemah ini merupakan kelemahan Tuhan yang terhebat. Mengingat tidak mungkin sesuatu akan disebut kuat kalau tidak ada yang lemah dulu. Proses berfikir sisi kelemahan Tuhan dapat direflesikan dalam sisi kehidupan manusia. Sebagai basic kekuatan berfikir untuk mendapatkan hasil pemikiran yang luar biasa.
Kegagalan identik dengan kelemahan, pada proses gagal sebenarnya refleksi dari keberhasilan, secara kehendek Tuhan memang belum menghendaki berhasil. Proses kegagalan ini tercipta dari sesuatu yang tidak mudah, sebagaimana proses berhasil itu diperoleh. Sehingga didalam proses berfikir menurut kebenaran berfikir
---------------Ekplorasi Pikiranku-------------------
By : M. Imron
Tanpa kita sadari bahwa bumi ini berputar pada porosnya merupakan sebuah proses ada unsur yang menggerakkanNya. Gerakan proses bumi inilah yang disebut oleh para cendikiawan sebagai gaya grafitasi bumi. Pergerakan ini terjadi oleh proses ketergantungan dengan planet-planet lain sebagai susunan tata surya. Hal ini terjadi pengaruh ekpresi proses berfikir Tuhan hingga pada puncaknya berfikir telah terjadi overload pemikiran hingga terciptalah apa yang Dia ucapkan, tanpa Dia harus mengerjakanNya. Ini adalah sebuah puncak pemikiran Tuhan sehingga menjadi kekuatanNya.
Berbicara tentang kekuatan berarti bahwa ada kelemahan, apakah berarti Tuhan memiliki kelemahan. Mengingat Tuhan itu maha segala, ternyata kelemahan Tuhan sama dengan kekuatan Tuhan. Terinpirasi pada sifat manusia yang memiliki maha segala kelemahannya tetapi tanpa kita sadari bahwa manusia sebagai mahluk yang lemah juga sekaligus sebagai mahluk yang paling mulia. Sebuah titik balancing proses penciptaan yang luar biasa bagi orang –orang yang berfikir bahwa disinilah hakekat manusia sebagai mahluk inspirasi Tuhan yang luar biasa. Penciptaan manusia sebagai mahluk yang lemah merupakan manifestasi dari hati nurani. Sementara kemuliaan manusia merupakan puncak manifestasi pemikiran sebagai hamba Tuhan yang mampu mengalahkan segala kelemahannya hingga menjadi sebuah kekuatannya.
Tuhan dalam menciptakan ciptaanNya cenderung berpasang-pasangan, positif negatif, lemah kuat dan seterusnya. Sementara manusia dalam berkarya selalu menunjukkan yang terhebat dari seluruh kemampuannya yang luar biasa. Hal ini karena manusia sudah terbiasa dengan hidup penuh kelemahan dan kekurangan. Esensi ciptaan Tuhan yang berpasangan adalah konsekwensi pemikiran Tuhan yang tidak memiliki kelemahan. Faktor tingkat keadilan Tuhan yang memiliki titik balancing pada posisi kesempurnaan yang sangat luar biasa. Hingga sisi kelemahanNya merupakan potret diriNya dalam wujud yang sangat sempurna dengan tidak terbatas pada sisi ruang dan waktu.
Sebuah proses edukasi bagi orang-orang yang berdzikir dengan kekuatan pikirannya. Ciptaan Tuhan yang berpasang-pasangan sisi kirinya adalah kelemahan, seperti manusia ada yang kuat pasti ada yang lemah, ada kaya pasti ada miskin. Kelemahan Tuhan dalam menciptakan ciptaannya sisi yang lemah ini merupakan kelemahan Tuhan yang terhebat. Mengingat tidak mungkin sesuatu akan disebut kuat kalau tidak ada yang lemah dulu. Proses berfikir sisi kelemahan Tuhan dapat direflesikan dalam sisi kehidupan manusia. Sebagai basic kekuatan berfikir untuk mendapatkan hasil pemikiran yang luar biasa.
Kegagalan identik dengan kelemahan, pada proses gagal sebenarnya refleksi dari keberhasilan, secara kehendek Tuhan memang belum menghendaki berhasil. Proses kegagalan ini tercipta dari sesuatu yang tidak mudah, sebagaimana proses berhasil itu diperoleh. Sehingga didalam proses berfikir menurut kebenaran berfikir
---------------Ekplorasi Pikiranku-------------------
Kiriman 2
2 balasan
Riza Izzati menulispada 25 Juli 2009 jam 0:36
Ma'af, bila menyinggung, karena ini hanya diskusi. Tidak ada niatan untuk menyakiti/mencederai.
Yth.mas Imron.Setelah saya perhatikan dan simak, anda saat menulis ini sedang kacau atau bagaimana ya?, ko' seperti terkesan inilah pemikiran dan tulisan panjang lebar dan pendapat yg benar.
APA MAKSUDNYA DG TULISAN DI BAWAH INI?
M.Imron Pribadi -->>
Kelemahan Tuhan dalam menciptakan ciptaannya sisi yang lemah ini merupakan kelemahan Tuhan yang terhebat. Mengingat tidak mungkin sesuatu akan disebut kuat kalau tidak ada yang lemah dulu.
COBA SEBUTKAN SIFAT ALLOH S.W.T. YG LEMAH?.
KALAU ANDA BISA, BERARTI ANDA LUAR BIASA HEBATNYA.
APABILA TIDAK BISA, KENAPA ANDA MENGATAKAN HAL TSB DI ATAS.
MOHON DIKOREKSI, PEMIKIRANNYA. KARENA TIDAK SEMUA ORANG YG MENULIS PANJANG LEBAR DAN BERPIKIR ITU TANDA DIA FAHAM.
ALLOH ADA TIDAK ADA BUKAN TERGANTUNG KEPADA PIKIRAN ANDA, PIKIRAN MANUSIA.
MARI BERSAMA-SAMA BELAJAR LAGI ILMU TAUHID.
Ma''af bila kurang berkenan, karena hanya semata mengingatkan dan tidak bermaksud menyakiti/mencederai.
Terima kasih.
Yth.mas Imron.Setelah saya perhatikan dan simak, anda saat menulis ini sedang kacau atau bagaimana ya?, ko' seperti terkesan inilah pemikiran dan tulisan panjang lebar dan pendapat yg benar.
APA MAKSUDNYA DG TULISAN DI BAWAH INI?
M.Imron Pribadi -->>
Kelemahan Tuhan dalam menciptakan ciptaannya sisi yang lemah ini merupakan kelemahan Tuhan yang terhebat. Mengingat tidak mungkin sesuatu akan disebut kuat kalau tidak ada yang lemah dulu.
COBA SEBUTKAN SIFAT ALLOH S.W.T. YG LEMAH?.
KALAU ANDA BISA, BERARTI ANDA LUAR BIASA HEBATNYA.
APABILA TIDAK BISA, KENAPA ANDA MENGATAKAN HAL TSB DI ATAS.
MOHON DIKOREKSI, PEMIKIRANNYA. KARENA TIDAK SEMUA ORANG YG MENULIS PANJANG LEBAR DAN BERPIKIR ITU TANDA DIA FAHAM.
ALLOH ADA TIDAK ADA BUKAN TERGANTUNG KEPADA PIKIRAN ANDA, PIKIRAN MANUSIA.
MARI BERSAMA-SAMA BELAJAR LAGI ILMU TAUHID.
Ma''af bila kurang berkenan, karena hanya semata mengingatkan dan tidak bermaksud menyakiti/mencederai.
Terima kasih.
Kiriman 3
2 balasan
Adfa Tegak Ramadhan menulispada 25 Juli 2009 jam 2:26
@ riza izzati : kalau bukan allah , trus yg lemah siapa?...bukankah allah maha segalanya .
bagaimana dengan ini : Alhamdulillah (segala puji bagi allah ), maksunya apa???
atau mungkin di tambain aja kalimatnya jadi : segala puji yg baik2 aja bagi allah dan yg buruk2 setan. ( berarti ada 2 kekuatan dong )
trus yg baik dimana dan yg buruk dimana??
bagaimana dengan ini : Alhamdulillah (segala puji bagi allah ), maksunya apa???
atau mungkin di tambain aja kalimatnya jadi : segala puji yg baik2 aja bagi allah dan yg buruk2 setan. ( berarti ada 2 kekuatan dong )
trus yg baik dimana dan yg buruk dimana??
Kiriman 4
1 balasan
Anda membalas kiriman Rizapada 25 Juli 2009 jam 5:08
@Mas Izzati yang Ganteng : \
Subhanallah... apapun yang anda tulis menurutku adalah benar dan kebenaran yang anda sampaikan, minimal untuk diri anda sendiri, hingga orang lain.
==================
APA MAKSUDNYA DG TULISAN DI BAWAH INI?
M.Imron Pribadi -->>
Kelemahan Tuhan dalam menciptakan ciptaannya sisi yang lemah ini merupakan kelemahan Tuhan yang terhebat. Mengingat tidak mungkin sesuatu akan disebut kuat kalau tidak ada yang lemah dulu.
==================
Kelemahan Tuhan adalah sifat bodohNya Tuhan... karena yang bodoh itu adalah Tuhan, maka yang pintar dan hebat adalah ALLAH.... disinilah terjadi sebuah makna dan hakekat yang sama antara Kelemahan dan Kekuatan dalam memiliki kadar yang sama dari sisi pikiran dan realitas.......
Jadi sebenarnya kelemahan telah menjadi kekuatanNya Tuhan... apabila kelemahan Tuhan masih ada berarti Tuhan masih dalam refleksi pikiran manusia sebagai mahluk dan belum menjadi ALLAH....
Karena Tuhan adalah mahluk
Karena Allah adalah Tuhan...
Tetapi pada hakekatnya Allah... masih berupa tulisan saja belum menjadi esensi dan hakekatnya ALLAH....pada pada saat allah menjadi tulisan maka tidak ada artinya apa-apa allah yang hanya tulisan saja.....disinilah manusia akan merugi yang telah memaknai allah dan menyembah allah.... karena allah hanya tulisan yang dia sembah... padahal ALLAH itu bukan tulisan.....
ingat tulisan adalah mahluk yang tidak layak untuk disembah.... tulisana adalah kelemahan tuhan sedang makna tulisan adalah hakekatnya ALLAH
Subhanallah... apapun yang anda tulis menurutku adalah benar dan kebenaran yang anda sampaikan, minimal untuk diri anda sendiri, hingga orang lain.
==================
APA MAKSUDNYA DG TULISAN DI BAWAH INI?
M.Imron Pribadi -->>
Kelemahan Tuhan dalam menciptakan ciptaannya sisi yang lemah ini merupakan kelemahan Tuhan yang terhebat. Mengingat tidak mungkin sesuatu akan disebut kuat kalau tidak ada yang lemah dulu.
==================
Kelemahan Tuhan adalah sifat bodohNya Tuhan... karena yang bodoh itu adalah Tuhan, maka yang pintar dan hebat adalah ALLAH.... disinilah terjadi sebuah makna dan hakekat yang sama antara Kelemahan dan Kekuatan dalam memiliki kadar yang sama dari sisi pikiran dan realitas.......
Jadi sebenarnya kelemahan telah menjadi kekuatanNya Tuhan... apabila kelemahan Tuhan masih ada berarti Tuhan masih dalam refleksi pikiran manusia sebagai mahluk dan belum menjadi ALLAH....
Karena Tuhan adalah mahluk
Karena Allah adalah Tuhan...
Tetapi pada hakekatnya Allah... masih berupa tulisan saja belum menjadi esensi dan hakekatnya ALLAH....pada pada saat allah menjadi tulisan maka tidak ada artinya apa-apa allah yang hanya tulisan saja.....disinilah manusia akan merugi yang telah memaknai allah dan menyembah allah.... karena allah hanya tulisan yang dia sembah... padahal ALLAH itu bukan tulisan.....
ingat tulisan adalah mahluk yang tidak layak untuk disembah.... tulisana adalah kelemahan tuhan sedang makna tulisan adalah hakekatnya ALLAH
Kiriman 5
Anda membalas kiriman Adfapada 25 Juli 2009 jam 5:15
@ Mas Adfa yang cakep :
heheheheheheeh.... itulah hakekat AKU dan ALLAH... karena aku itu ALLAH dan Allah ITU AKU.... TETAPI bukan saya , kamu apalagi mereka JADI ALLAH itu yaaa.... AKU...
heheheheheheeh.... itulah hakekat AKU dan ALLAH... karena aku itu ALLAH dan Allah ITU AKU.... TETAPI bukan saya , kamu apalagi mereka JADI ALLAH itu yaaa.... AKU...
Kiriman 6
1 balasan
Zainal Abidin A menulispada 25 Juli 2009 jam 15:15
..KUAT?LEMAH?..saya rasa itu bukan sesuatu yang berada didalam dimensi Tuhan..ia jauh berada diatas itu semua..Kuat & lemah hanya ada didunia ini..bukankah kuat/lemah itu sifat makhluk?..
Kiriman 7
1 balasan
Malaikat Zamaniyah membalas kiriman Rizapada 25 Juli 2009 jam 16:37
Maaf semua tidak ada yang lemah dan tidak ada yang kuat, karena itu semua hanya melengkapi. Kelemahan, kekuatan atau tetek bengeknya itu hanyalah ucapan atau pemahaman seseorang untuk mengenal Allah lebih dalam. Maaf juga ya ini dari bahasa manusia, Allah itu maha segalanya segala kekuatan segala apapun termasuk kelemahan ada di Allah. itu tergantung manusia dalam mecari tersirat dari yang tersirat lagi. Di dalam rahasia masih rahasia lagi, jangan terpancing akan ucapan yang gituan.
Kiriman 8
Riza Izzati membalas kiriman Adfapada 25 Juli 2009 jam 21:23
mas Adfa, di dalam konsep teology, tuhan yg sebenarnya itu tidak punya kelemahan, karena bila mempunyai kelemahan, bukan tuhan. Itulah kenapa di agama Islam ada kalimat SUbkhanalloh yang arti dan maksudnya ALLOH MAHA SEMPURNA. Alhamdulillah,laa ilaha illAlloh,Allohu Akbar itu adalah sari pati dari kandungan dari 99 sifat / asma'ul husna yg tidak ada satupun kelemahanNya.
Jadi yg lemah tetap makhluk.
Sudahlah tdk perlu di sambung2 lagi, mengingat banyak dari kita belum faham rahasia huruf2 dari firmanNya, jadi akhirnya kurang nyambung.
Ma'af atas kekurang rauan saya dan terima kasih.
Jadi yg lemah tetap makhluk.
Sudahlah tdk perlu di sambung2 lagi, mengingat banyak dari kita belum faham rahasia huruf2 dari firmanNya, jadi akhirnya kurang nyambung.
Ma'af atas kekurang rauan saya dan terima kasih.
Kiriman 9
1 balasan
Riza Izzati membalas kiriman Andapada 25 Juli 2009 jam 21:31
Waduh mas Imron :)
Sebaiknya bila bicara TUHAN langsung ke ESENSInya aja yaitu Alloh, jgn di putar2 dan di aduk2, nanti kacau. Karena kalau masih bicara tuhan secara umum, bukan di dalam wilayah ini (biar lebih fokus). Kalau bicara tuhan secara umum (tuhan uang tuhan mobil,tuhan macam2) sih lebih baik hanya sbagai wacana saja dansaya kira para hadirin di forum diskusi ini sudah faham semua.
Next time, biar tdk ber larut2 gak jelasnya, perlu di sepakati pembahasan esensinya atau sekedar wacananya, biar tidak kacau balau.
Ma'af dan saya suka dg saudara2 sekalian yg semangat untuk berbakti dan mengabdi hingga saya ikut terbawa ke dalam kebaikan kalian.
Salam hormat
Sebaiknya bila bicara TUHAN langsung ke ESENSInya aja yaitu Alloh, jgn di putar2 dan di aduk2, nanti kacau. Karena kalau masih bicara tuhan secara umum, bukan di dalam wilayah ini (biar lebih fokus). Kalau bicara tuhan secara umum (tuhan uang tuhan mobil,tuhan macam2) sih lebih baik hanya sbagai wacana saja dansaya kira para hadirin di forum diskusi ini sudah faham semua.
Next time, biar tdk ber larut2 gak jelasnya, perlu di sepakati pembahasan esensinya atau sekedar wacananya, biar tidak kacau balau.
Ma'af dan saya suka dg saudara2 sekalian yg semangat untuk berbakti dan mengabdi hingga saya ikut terbawa ke dalam kebaikan kalian.
Salam hormat
Kiriman 10
2 balasan
Adfa Tegak Ramadhan menulispada 26 Juli 2009 jam 5:58
@ riza :
ya karena ALLOH MAHA SEMPURNA,
sempurna itu lengkap ada baik dan buruk, ada hitam dan putih ,ada awal dan akir itu baru SEMPURNA
ALLAH = ada 4 huruf alif lam lam ha
alif = yg awal dan yg akir ( al awwal dan al aakhir )
lam = yg lembut ( al lathiif )
lam = yg lembut ( al lathiif )
ha = yg hidup ( al hayyu )
dan disitu ada 2 lam/ lembut yg menyimbolkan adanya baik/malaikat dan buruk/setan, semua didalamnya itu baru SEMPURNA
ya karena ALLOH MAHA SEMPURNA,
sempurna itu lengkap ada baik dan buruk, ada hitam dan putih ,ada awal dan akir itu baru SEMPURNA
ALLAH = ada 4 huruf alif lam lam ha
alif = yg awal dan yg akir ( al awwal dan al aakhir )
lam = yg lembut ( al lathiif )
lam = yg lembut ( al lathiif )
ha = yg hidup ( al hayyu )
dan disitu ada 2 lam/ lembut yg menyimbolkan adanya baik/malaikat dan buruk/setan, semua didalamnya itu baru SEMPURNA
Kiriman 11
Anda membalas kiriman Rizapada 26 Juli 2009 jam 7:58
@ Mas Riza :
Justru disini say tidak pernah dan kurang suka kalau bisacara tentang wacana, saya selalu menulis dan berbicara tentagn HAKEKAT dan ESENSI dri setiap pembahasan, karena bicara wacana hanya menghasilkan teory (syariat) sedang bicara esensi adahal isi dari prilaku sang suluk.
Dalam kontek apapun dan dalam pembahasan dimanapun berbicara TUHAN dan ALLAH selalu memiliki makna yang berbeda, karena hal ini sudah di atur oleh ALLAH dalam Al-Quran dia sering menyebutkan dalam ayat, saya yakin anda sudah sering menemukan ayat yang membedakan antara AKU (Allah) dan Tuhan.
Allah sering berfirman " Aku (Allah) cobalah cari Tuhan dimanapun yang mampu menciptakan ......................."
Tetapi Allah tidak pernah dalam firmannya menyebutkan AKU (Allah) cobalah cari Allah lain dimuka bumi ini yang mampu..... tetapi menyebutkan tuhan mana yang mampu membuat............... ini artinya Allah ingin menyakinkan kepada kita bahwa Allah tidak mau disamakan dengan Tuhan lain....maka dari tafsir ini benar-benar memiliki makna psikologis yang berbeda manakala kita menyebut Allah dan Tuhan.
Justru disini say tidak pernah dan kurang suka kalau bisacara tentang wacana, saya selalu menulis dan berbicara tentagn HAKEKAT dan ESENSI dri setiap pembahasan, karena bicara wacana hanya menghasilkan teory (syariat) sedang bicara esensi adahal isi dari prilaku sang suluk.
Dalam kontek apapun dan dalam pembahasan dimanapun berbicara TUHAN dan ALLAH selalu memiliki makna yang berbeda, karena hal ini sudah di atur oleh ALLAH dalam Al-Quran dia sering menyebutkan dalam ayat, saya yakin anda sudah sering menemukan ayat yang membedakan antara AKU (Allah) dan Tuhan.
Allah sering berfirman " Aku (Allah) cobalah cari Tuhan dimanapun yang mampu menciptakan ......................."
Tetapi Allah tidak pernah dalam firmannya menyebutkan AKU (Allah) cobalah cari Allah lain dimuka bumi ini yang mampu..... tetapi menyebutkan tuhan mana yang mampu membuat............... ini artinya Allah ingin menyakinkan kepada kita bahwa Allah tidak mau disamakan dengan Tuhan lain....maka dari tafsir ini benar-benar memiliki makna psikologis yang berbeda manakala kita menyebut Allah dan Tuhan.
Kiriman 12
Anda membalas kiriman Adfapada 26 Juli 2009 jam 8:17
@Mas Adfa:
saya sepakat sekali, karena sesuatu disembut sempurna karena ada dua unsur didalamnya. manusia disebut sempurna karena memiliki banyak unsur dari pada mahluk Allah yang lainnya.
Allah belum pernah menyebutkan Jin, Malaikat, Iblis sebagai mahluk yang sempurna, sehingga mereka tidak memiliki kesempurnaan dalam hidupnya.
Justru manusialah yang disebut sebagai mahluk yang sempurna, padahal sering disebut manusia adalah mahluk lemah dan banyak kelemahannya. ini artinya berbicara tentang kelemahan manusia pada hakekatnya adalah berbicar tentang kesempurnaan manusia itu sendiri.
Begitu juga kalau kita berbicara tentang esensi hakekat Allah sebagai Tuhan yang paling sempurna, artinya kesempurnaan disini tentunya dalam kontek bahasa manusia dan akal. Padahal kesempurnaan Allah itu diluar dan didalam hakekat kata sempurna dalam pikiran akal manusia.
Maka kalau kita bicara kesempurnaan Allah dalam kontek akal, sekali lagi konteks akal manusia, maka kesempurnaan Allah itu karena Allah memiliki kelemahan secara akal tetapi secara esensinya justru itu yang disebut sebagai kekuatan. Makanya Allah ingin sekali manusia untuk mencapai sempurna agar menutupi kelemahannya dalam qurun waktu tertentu. Tetapi kalau Allah sudah mampu menutupi kelemahannya pada saat kelemahan itu sebelum ada dan diciptakanNya. maka inilah yang disebut Allah sebagai tuhan yang paling sempurna.
Syariat akal mengatakan sesuatu yang disebut sempurna karena ada yang tidak sempurna, disebut baik karena ada jelek, disebut benar karena ada yang salah.
Hakekatnya justru kesalahan itu sama dimata hukum hakekat dan esensi Allah itu sama dengan kebenaran. karena ini dalam kontek bahasa akal, ya memang beginilah bahasa akal. PASTI ANDA ADA YANG BINGUNG DAN RANCU...
Coba mas Arif Darmawan komentar dalam hal ini, pasti dia paham apa yang saya maksud, tetapi yang komentar jangan mas LINGGA PRADANA nanti bisa kacau, karena ada sudut pandang yang berbeda antara mas ARIF Darmawan dengan Mas LINGGA PRADANA. Yang satu berbicara unsur minyak tetapi yang satu berbicara unsur air, pasti tidak nyambung.....
Sory... mas lingga dan mas arif... bukan di VS....... KAYAK FILM KARTUN AJA DI VS......
saya sepakat sekali, karena sesuatu disembut sempurna karena ada dua unsur didalamnya. manusia disebut sempurna karena memiliki banyak unsur dari pada mahluk Allah yang lainnya.
Allah belum pernah menyebutkan Jin, Malaikat, Iblis sebagai mahluk yang sempurna, sehingga mereka tidak memiliki kesempurnaan dalam hidupnya.
Justru manusialah yang disebut sebagai mahluk yang sempurna, padahal sering disebut manusia adalah mahluk lemah dan banyak kelemahannya. ini artinya berbicara tentang kelemahan manusia pada hakekatnya adalah berbicar tentang kesempurnaan manusia itu sendiri.
Begitu juga kalau kita berbicara tentang esensi hakekat Allah sebagai Tuhan yang paling sempurna, artinya kesempurnaan disini tentunya dalam kontek bahasa manusia dan akal. Padahal kesempurnaan Allah itu diluar dan didalam hakekat kata sempurna dalam pikiran akal manusia.
Maka kalau kita bicara kesempurnaan Allah dalam kontek akal, sekali lagi konteks akal manusia, maka kesempurnaan Allah itu karena Allah memiliki kelemahan secara akal tetapi secara esensinya justru itu yang disebut sebagai kekuatan. Makanya Allah ingin sekali manusia untuk mencapai sempurna agar menutupi kelemahannya dalam qurun waktu tertentu. Tetapi kalau Allah sudah mampu menutupi kelemahannya pada saat kelemahan itu sebelum ada dan diciptakanNya. maka inilah yang disebut Allah sebagai tuhan yang paling sempurna.
Syariat akal mengatakan sesuatu yang disebut sempurna karena ada yang tidak sempurna, disebut baik karena ada jelek, disebut benar karena ada yang salah.
Hakekatnya justru kesalahan itu sama dimata hukum hakekat dan esensi Allah itu sama dengan kebenaran. karena ini dalam kontek bahasa akal, ya memang beginilah bahasa akal. PASTI ANDA ADA YANG BINGUNG DAN RANCU...
Coba mas Arif Darmawan komentar dalam hal ini, pasti dia paham apa yang saya maksud, tetapi yang komentar jangan mas LINGGA PRADANA nanti bisa kacau, karena ada sudut pandang yang berbeda antara mas ARIF Darmawan dengan Mas LINGGA PRADANA. Yang satu berbicara unsur minyak tetapi yang satu berbicara unsur air, pasti tidak nyambung.....
Sory... mas lingga dan mas arif... bukan di VS....... KAYAK FILM KARTUN AJA DI VS......
Kiriman 13
Anda membalas kiriman Malaikatpada 26 Juli 2009 jam 8:23
@ Mas Malaikat....
Hhehehehehehe.... ternyata nyambung juga dan sealiran dengan aku yaaa... setuju dan sepakat PENDAPAT ANDA... bagi yang tidak sepakat bukan berarti itu salah,.... justru itulah kesempurnaan dalam kesepakatan saya pada pendapat mas MALAIKAT INI......
Hhehehehehehe.... ternyata nyambung juga dan sealiran dengan aku yaaa... setuju dan sepakat PENDAPAT ANDA... bagi yang tidak sepakat bukan berarti itu salah,.... justru itulah kesempurnaan dalam kesepakatan saya pada pendapat mas MALAIKAT INI......
Kiriman 14
Anda membalas kiriman Zainalpada 26 Juli 2009 jam 8:28
@ Mas Zaenal :
Saya sependapat dengan tautan anda, tetapi saya ingin lebih yakin pada anda agar anda tidak memiliki keraguan dalam keimanan yang esensi pada Allah.
Karena anda katakan ..KUAT?LEMAH?..saya rasa itu bukan sesuatu yang berada didalam dimensi Tuhan..ia jauh berada diatas itu semua..
hal tersebut saya pikir adalah pendapat yang benar tetapi masih lahir dari keraguan iman, bukan dari jawaban sebuah esensi iman dalam suluk anda. Coblah saya ingin pendapat anda dalam esensi suluk keimanan anda pada Allah....untuk bahasan kuat dan lemah....mongggo.... massss....
Saya sependapat dengan tautan anda, tetapi saya ingin lebih yakin pada anda agar anda tidak memiliki keraguan dalam keimanan yang esensi pada Allah.
Karena anda katakan ..KUAT?LEMAH?..saya rasa itu bukan sesuatu yang berada didalam dimensi Tuhan..ia jauh berada diatas itu semua..
hal tersebut saya pikir adalah pendapat yang benar tetapi masih lahir dari keraguan iman, bukan dari jawaban sebuah esensi iman dalam suluk anda. Coblah saya ingin pendapat anda dalam esensi suluk keimanan anda pada Allah....untuk bahasan kuat dan lemah....mongggo.... massss....
Kiriman 15
Riza Izzati membalas kiriman Adfapada 26 Juli 2009 jam 9:06
Kepada mas Adfa, karena anda telah mengetahui (mudah-mudahan semua) rahasia makhroj al huruf, kita bisa teruskan diskusi.
Per tama2x, salam kenal. Semoga anda juga sudah punya "tempat khusus" di mana dan kapanpun yg setiap saat bisa anda kunjungi sebelum mata berkedip, amin.
Sebagai awalan.
Kesempurnaan Alloh sifatnya mutlak, artinya tidak ada kekurangan sama sekali.
Komplitnya kesempurnaan Alloh bukan berarti komplit ada baik ada buruk,ada kuat ada lemah, tapi SEMPURNA DENGAN SEGALA KESEMPURNAANNYA.
Itulah kenapa ada HuRUF AL....disetiap sifat2 Dia, karena arti dan maksud AL... adalah SEMPURNA DENGAN SEGALA KESEMPURNAANNYA pada setiap sifat yg di sebutkan selanjutnya (salah satu contoh).
Bab penjabaran 4 HURUF yg berkaitan dg SIFAT SEMPURNA NYA ALLOH, di dua (2) Lam yg mas sebutkan penjabarannya bukan seperti itu ->
(adfa wrote : ada 2 lam/ lembut yg menyimbolkan adanya baik/malaikat dan buruk/setan, semua didalamnya itu baru SEMPURNA).
Mohon penjabaran 2 huruf LAM LAM di kros check lagi di ....(saya kira anda sudah tau tempatnya), karena mas adfa pun tahu, betapa bahayanya bila kita berjalan di atas jalan yang lurus, hanya salah mebaca marka atau tanda dan maksudnya.
Saya pribadi bahagia bisa bertemu/diskusi dg mas adfa yg sudah lebih dahullu dan lebih dalam di "area" makhrojal huruf.
Salam hormat
Per tama2x, salam kenal. Semoga anda juga sudah punya "tempat khusus" di mana dan kapanpun yg setiap saat bisa anda kunjungi sebelum mata berkedip, amin.
Sebagai awalan.
Kesempurnaan Alloh sifatnya mutlak, artinya tidak ada kekurangan sama sekali.
Komplitnya kesempurnaan Alloh bukan berarti komplit ada baik ada buruk,ada kuat ada lemah, tapi SEMPURNA DENGAN SEGALA KESEMPURNAANNYA.
Itulah kenapa ada HuRUF AL....disetiap sifat2 Dia, karena arti dan maksud AL... adalah SEMPURNA DENGAN SEGALA KESEMPURNAANNYA pada setiap sifat yg di sebutkan selanjutnya (salah satu contoh).
Bab penjabaran 4 HURUF yg berkaitan dg SIFAT SEMPURNA NYA ALLOH, di dua (2) Lam yg mas sebutkan penjabarannya bukan seperti itu ->
(adfa wrote : ada 2 lam/ lembut yg menyimbolkan adanya baik/malaikat dan buruk/setan, semua didalamnya itu baru SEMPURNA).
Mohon penjabaran 2 huruf LAM LAM di kros check lagi di ....(saya kira anda sudah tau tempatnya), karena mas adfa pun tahu, betapa bahayanya bila kita berjalan di atas jalan yang lurus, hanya salah mebaca marka atau tanda dan maksudnya.
Saya pribadi bahagia bisa bertemu/diskusi dg mas adfa yg sudah lebih dahullu dan lebih dalam di "area" makhrojal huruf.
Salam hormat
Kiriman 16
Pulung Tri Handoko menulispada 26 Juli 2009 jam 10:17
ikut nimbrung tapi mau komentar apa ya.....
emang kalo sudut pandang sudah berbeda agak ribet juga ya....
sama2 lihat mobil satu dari depan satunya dari belakang satunya dari atas....
yang di belakang bilang ngomentari bagian depan mobil....,yang di depan ngomentari bagian belakang mobil.....eh ga' tahunya yang diatas yang udah bisa melihat dengan kekaffahan malah pura2 melihat dari samping hehehe...
ya begitulah kesempurnaan Allah tidak dapat di ukur dengan kemampuan apapun yang kita punya karena hanya Allah sendiri yang tahu tentang kesempurnaanNYA.
kalo di tarik dari kata2 sempurna dengan segala kesempurnaan ya sudah jelas sama2 mengiyakan kelemahan juga sebuah kesempurnaan
judulnya cuma bolak-balik kata hehehe
emang kalo sudut pandang sudah berbeda agak ribet juga ya....
sama2 lihat mobil satu dari depan satunya dari belakang satunya dari atas....
yang di belakang bilang ngomentari bagian depan mobil....,yang di depan ngomentari bagian belakang mobil.....eh ga' tahunya yang diatas yang udah bisa melihat dengan kekaffahan malah pura2 melihat dari samping hehehe...
ya begitulah kesempurnaan Allah tidak dapat di ukur dengan kemampuan apapun yang kita punya karena hanya Allah sendiri yang tahu tentang kesempurnaanNYA.
kalo di tarik dari kata2 sempurna dengan segala kesempurnaan ya sudah jelas sama2 mengiyakan kelemahan juga sebuah kesempurnaan
judulnya cuma bolak-balik kata hehehe
Kiriman 17
Candiki Repantu menulispada 26 Juli 2009 jam 17:20
Kelemahan Allah adalah kekuatan Allah...klu gitu..... "Kekuatan Allah berarti kelemahan Allah". Allah itu..kuat apa lemah ya..!!!..Kuat...lemah...kuat dan lemah...atau gak kuat gak lemah.....
Kiriman 18
Adfa Tegak Ramadhan menulispada 26 Juli 2009 jam 22:15
@ mas rizza
"Bab penjabaran 4 HURUF yg berkaitan dg SIFAT SEMPURNA NYA ALLOH, di dua (2) Lam yg mas sebutkan penjabarannya bukan seperti itu ->..."
JADI YG MAS MAU SEPERTI APA ?...
"Mohon penjabaran 2 huruf LAM LAM di kros check lagi di ....(saya kira anda sudah tau tempatnya), karena mas adfa pun tahu, betapa bahayanya bila kita berjalan di atas jalan yang lurus, hanya salah mebaca marka atau tanda dan maksudnya."
udah ..., aku jawab seperti itu karena emang pertanyaannya itu....
beda lagi kalau yg ditanyakan cmn alif aja atau alif dan lam (AL) aja...
dan setelah saya baca dan yg mas mau cuman alif dan lam (AL) aja,ya jadi ga nyambung mas dengan judul diatas
dan beda lagi kalau ada yg dipakai cuman alif aja, masalahnya alif tidak mengenal baik/buruk yg di kenal cuman kosong sebab alif=1=0=1=0
jadi kalo gini seperti yg mas pulung handoko katakan :
"yang di belakang bilang ngomentari bagian depan mobil....,yang di depan ngomentari bagian belakang mobil.....eh ga' tahunya yang diatas yang udah bisa melihat dengan kekaffahan malah pura2 melihat dari samping hehehe..."
gak nyambung deh
"Bab penjabaran 4 HURUF yg berkaitan dg SIFAT SEMPURNA NYA ALLOH, di dua (2) Lam yg mas sebutkan penjabarannya bukan seperti itu ->..."
JADI YG MAS MAU SEPERTI APA ?...
"Mohon penjabaran 2 huruf LAM LAM di kros check lagi di ....(saya kira anda sudah tau tempatnya), karena mas adfa pun tahu, betapa bahayanya bila kita berjalan di atas jalan yang lurus, hanya salah mebaca marka atau tanda dan maksudnya."
udah ..., aku jawab seperti itu karena emang pertanyaannya itu....
beda lagi kalau yg ditanyakan cmn alif aja atau alif dan lam (AL) aja...
dan setelah saya baca dan yg mas mau cuman alif dan lam (AL) aja,ya jadi ga nyambung mas dengan judul diatas
dan beda lagi kalau ada yg dipakai cuman alif aja, masalahnya alif tidak mengenal baik/buruk yg di kenal cuman kosong sebab alif=1=0=1=0
jadi kalo gini seperti yg mas pulung handoko katakan :
"yang di belakang bilang ngomentari bagian depan mobil....,yang di depan ngomentari bagian belakang mobil.....eh ga' tahunya yang diatas yang udah bisa melihat dengan kekaffahan malah pura2 melihat dari samping hehehe..."
gak nyambung deh
Kiriman 19
Riza Izzati menulispada 27 Juli 2009 jam 0:05
@mas adfa
Bukan sy yg mau, tp arti lam / makna lam yg sebenarnya (bukan :)
jgn lupa juga, di situ ada syidah
sy kira cukup di sini diskusi kita.
Terima kasih, atas pelajaran buat saya, dan mohon ma'af bila ada tulisan yg tidak sengaja membuat mas2 sekalian kurang pas di hati.
salam hormat
Bukan sy yg mau, tp arti lam / makna lam yg sebenarnya (bukan :)
jgn lupa juga, di situ ada syidah
sy kira cukup di sini diskusi kita.
Terima kasih, atas pelajaran buat saya, dan mohon ma'af bila ada tulisan yg tidak sengaja membuat mas2 sekalian kurang pas di hati.
salam hormat
Kiriman 20
Adfa Tegak Ramadhan menulispada 27 Juli 2009 jam 3:22
@ rizza :
hmmm.... ok
salam juga
hmmm.... ok
salam juga
Kiriman 21
Pulung Tri Handoko menulis5 jam yang lalu
emang ga' nyambung mas... hehehe...
Kiriman 22
Anda membalas kiriman Candiki8 detik yang lalu
@ Mas Candiki .... Yang Pinter...
Heheheheh... memang cendikiawan bener mas ini.... cuma alau repantu itu apa yaa... apa sama dengan pembantu artinya... hehehehehe... maklum wong banyuwangi jowo asli... hehehehehe.... ojok ngamuk yooo.... mas... heheheh...
TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH.... maka sama dengan SELAIN ALLAH TIDAK ADA TUHAN.....
Tetapi berbeda maknanya kalau KELEMAHAN ALLAH adalah KEKUATAN ALLAH.... maka tidak sama dengan KEKUATAN ALLAH adalah KELEMAHAN ALLAH... ini karena ada makna kata sifat dan yang disifati. tetapi kalau kalau kata-kaya TIDAK ADA DAN SELAIN ini adalah kata PENENTUAN DAN KEYAKINAN kita sebagai SALIK dalam suluk kepada Allah
Heheheheh... memang cendikiawan bener mas ini.... cuma alau repantu itu apa yaa... apa sama dengan pembantu artinya... hehehehehe... maklum wong banyuwangi jowo asli... hehehehehe.... ojok ngamuk yooo.... mas... heheheh...
TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH.... maka sama dengan SELAIN ALLAH TIDAK ADA TUHAN.....
Tetapi berbeda maknanya kalau KELEMAHAN ALLAH adalah KEKUATAN ALLAH.... maka tidak sama dengan KEKUATAN ALLAH adalah KELEMAHAN ALLAH... ini karena ada makna kata sifat dan yang disifati. tetapi kalau kalau kata-kaya TIDAK ADA DAN SELAIN ini adalah kata PENENTUAN DAN KEYAKINAN kita sebagai SALIK dalam suluk kepada Allah
Kiriman 22
2 balasan
Anda membalas kiriman Candikipada 28 Juli 2009 jam 23:07
@ Mas Candiki .... Yang Pinter...
Heheheheh... memang cendikiawan bener mas ini.... cuma alau repantu itu apa yaa... apa sama dengan pembantu artinya... hehehehehe... maklum wong banyuwangi jowo asli... hehehehehe.... ojok ngamuk yooo.... mas... heheheh...
TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH.... maka sama dengan SELAIN ALLAH TIDAK ADA TUHAN.....
Tetapi berbeda maknanya kalau KELEMAHAN ALLAH adalah KEKUATAN ALLAH.... maka tidak sama dengan KEKUATAN ALLAH adalah KELEMAHAN ALLAH... ini karena ada makna kata sifat dan yang disifati. tetapi kalau kalau kata-kaya TIDAK ADA DAN SELAIN ini adalah kata PENENTUAN DAN KEYAKINAN kita sebagai SALIK dalam suluk kepada Allah
Heheheheh... memang cendikiawan bener mas ini.... cuma alau repantu itu apa yaa... apa sama dengan pembantu artinya... hehehehehe... maklum wong banyuwangi jowo asli... hehehehehe.... ojok ngamuk yooo.... mas... heheheh...
TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH.... maka sama dengan SELAIN ALLAH TIDAK ADA TUHAN.....
Tetapi berbeda maknanya kalau KELEMAHAN ALLAH adalah KEKUATAN ALLAH.... maka tidak sama dengan KEKUATAN ALLAH adalah KELEMAHAN ALLAH... ini karena ada makna kata sifat dan yang disifati. tetapi kalau kalau kata-kaya TIDAK ADA DAN SELAIN ini adalah kata PENENTUAN DAN KEYAKINAN kita sebagai SALIK dalam suluk kepada Allah
Kiriman 23
Zainal Abidin A membalas kiriman Andapada 29 Juli 2009 jam 8:37
@Mas Imron..
sebenarnya kalo disebut "kelemahan Tuhan" menurut saya kurang tepat mas..hehe..maklum..pemahaman masih pas-pasan nih..takutnya timbul asumsi yang tidak2..
>>Tuhan itu dalam menciptakan sesuatu bukan asal menciptakan saja..semua tergantung "bahan"nya..karena kualitas bahannya itu berbeda2 dari yang kualitas paling jelek sampai kualitas paling wahid..timbulah keserba dua-an dalam dunia ini..serba berpasangan>>karena kualitas bahan tadi..pada dasarnya semua seimbang...yang punya "kelemahan" itu ya makhluknya..
sebenarnya kalo disebut "kelemahan Tuhan" menurut saya kurang tepat mas..hehe..maklum..pemahaman masih pas-pasan nih..takutnya timbul asumsi yang tidak2..
>>Tuhan itu dalam menciptakan sesuatu bukan asal menciptakan saja..semua tergantung "bahan"nya..karena kualitas bahannya itu berbeda2 dari yang kualitas paling jelek sampai kualitas paling wahid..timbulah keserba dua-an dalam dunia ini..serba berpasangan>>karena kualitas bahan tadi..pada dasarnya semua seimbang...yang punya "kelemahan" itu ya makhluknya..
Kiriman 24
Candiki Repantu membalas kiriman Andapada 29 Juli 2009 jam 18:34
@ Salam Mas Imron...
Maksih ya "pujiannya"......
Repantu punya makna yg dalam...karenanya sebaiknya saya rahasiakan aja ya mas....
Mas Imron yg baik...
Menukargantikan kalimat bukan hanya tergantung pada kata PENENTUAN DAN KEYAKINAN", atau "KATA sifat dan yg disifati"...tetapi pada persoalan "HUBUNGAN UNIVERSAL (kulli) dan PARTIKULAR(juz'i) " yg dlm logika disebut dgn "EMPAT HUBUNGAN (nisab arba'ah)", dan "BAHAN YG DIGUNAKAN" dalam hubungan itu.
Misalnya contoh yg Mas Imron buat :
> Tidak Ada Tuhan selain Allah = Selain Allah Tidak ada Tuhan...(ini benar karena hubungan keuniversalan yg sama dan bahan yg sesuai)
Tetapi jika bahannya tidak sesuai atau hubungan keuniversalannya berbeda, maka bisa keliru jika ditukargantikan..
Misalnya :
"Tidak ada manusia selain Candiki.."...."Selain candiki tdak ada manusia"...he..he.. (ini salah, karena berisi bahan yg salah)
kemudian juga, kalimat yg tdk bisa ditukarganti adalah kalimat yg bersifat implikasi (karena berbeda keuniversalanya) dimana yang satu lebih universal dari yg lain....
Misalnya :
-"Manusia adalah binatang"...ini kalimat benar
-"Binatang adalah manusia"....ini kalimat tidak benar karena hubungan keuniversalannya berbeda ....
- yg benar "sebagian binatang adalah manusia".
Karena itu :
Kelemahan Allah adalah Kekuatan Allah..... Kekuatan Allah adalah Kelemahan Allah....
Harus ditentukan dulu hubungan dan bahannya....dan mas Imron membuat hubungan yg sama (sama2 universal) dgn bahan yg sama (sama-sama Allah)...
saya rasa ini kalimat boleh ditukargantikan karena merupakan kalimat ekuivalensi yg universal....
Begitulah kita menangkap "kesan2" yg berbeda yg dipancarkan Allah dlm suluk kita menuju Allah....
wallahu a'lam
Maksih ya "pujiannya"......
Repantu punya makna yg dalam...karenanya sebaiknya saya rahasiakan aja ya mas....
Mas Imron yg baik...
Menukargantikan kalimat bukan hanya tergantung pada kata PENENTUAN DAN KEYAKINAN", atau "KATA sifat dan yg disifati"...tetapi pada persoalan "HUBUNGAN UNIVERSAL (kulli) dan PARTIKULAR(juz'i) " yg dlm logika disebut dgn "EMPAT HUBUNGAN (nisab arba'ah)", dan "BAHAN YG DIGUNAKAN" dalam hubungan itu.
Misalnya contoh yg Mas Imron buat :
> Tidak Ada Tuhan selain Allah = Selain Allah Tidak ada Tuhan...(ini benar karena hubungan keuniversalan yg sama dan bahan yg sesuai)
Tetapi jika bahannya tidak sesuai atau hubungan keuniversalannya berbeda, maka bisa keliru jika ditukargantikan..
Misalnya :
"Tidak ada manusia selain Candiki.."...."Selain candiki tdak ada manusia"...he..he.. (ini salah, karena berisi bahan yg salah)
kemudian juga, kalimat yg tdk bisa ditukarganti adalah kalimat yg bersifat implikasi (karena berbeda keuniversalanya) dimana yang satu lebih universal dari yg lain....
Misalnya :
-"Manusia adalah binatang"...ini kalimat benar
-"Binatang adalah manusia"....ini kalimat tidak benar karena hubungan keuniversalannya berbeda ....
- yg benar "sebagian binatang adalah manusia".
Karena itu :
Kelemahan Allah adalah Kekuatan Allah..... Kekuatan Allah adalah Kelemahan Allah....
Harus ditentukan dulu hubungan dan bahannya....dan mas Imron membuat hubungan yg sama (sama2 universal) dgn bahan yg sama (sama-sama Allah)...
saya rasa ini kalimat boleh ditukargantikan karena merupakan kalimat ekuivalensi yg universal....
Begitulah kita menangkap "kesan2" yg berbeda yg dipancarkan Allah dlm suluk kita menuju Allah....
wallahu a'lam
Kiriman 25
Rino Martin menulispada 20 Agustus 2009 jam 1:12
wahwahwah alangkah hebatnya manusia bila dpt mengenali ALLAH hanya dgn pikiranya..betul2 hebat krn hanya dgn pikiran ALLAH dpt di capai di kenali dan di nilai hebat..hebat..hebat..ayo sodara2ku ngaji lagi yuk..Ati2 pemikiran ada batasnya sedangkan ALLAH tiada batas..Nabi SAW aja gak pernah ngeluarin statemen tentang kelemahan ALLAH,apa kita sdh lebih beribadah ato berfikir tentang ALLAH lebih daripada Nabi SAW..mari kembali ke AL-QUR'AN dan SUNNAH yuk...
Kiriman 26
1 balasan
Candiki Repantu menulispada 20 Agustus 2009 jam 13:58
Ok mas Rino....ayo kita ngaji...mungkin mas Rino bisa jadi guru ngajinya nih....
Kiriman 27
Rino Martin membalas kiriman Candikipada 20 Agustus 2009 jam 14:04
jadi malu saya..bc AL-QUR'AN aja jarang2 d suruh ngajar lagi..
Kiriman 28
Saiful Anwar menulispada 22 Agustus 2009 jam 16:03
tak ada kelemahan bagi ALLAH
Kiriman 29
1 balasan
Riza Erix SaiyaNer menulispada 28 Agustus 2009 jam 5:02
@rino:salut bwt mas rino.....,
namanya ilmu hakikat tuh harusnya gk perlu di"seminarkan"...cuma bakal bwt rancu yg membaca, jika tanpa melalui proses yg semestinya...Tuhan koq diakalkan,,,,pesan saya klo mw sebarin ilmu hakikat ada metodenya sendiri...bukan lewat cara begini...@#@#@#@#@
namanya ilmu hakikat tuh harusnya gk perlu di"seminarkan"...cuma bakal bwt rancu yg membaca, jika tanpa melalui proses yg semestinya...Tuhan koq diakalkan,,,,pesan saya klo mw sebarin ilmu hakikat ada metodenya sendiri...bukan lewat cara begini...@#@#@#@#@
Kiriman 30
1 balasan
Candiki Repantu membalas kiriman Rizapada 28 Agustus 2009 jam 7:02
@Salam Mas Riza...
Jadi gimana caranya mas...??? Tuhan kalau gak diakalkan, lalu diapai mas...???
Jadi gimana caranya mas...??? Tuhan kalau gak diakalkan, lalu diapai mas...???
ampilkan 31 - 36 dari 36 kiriman dari 13 orang.
Kiriman 31
1 balasan
Lutfi Fajri menulispada 28 Agustus 2009 jam 17:03
mas M.imron,Adfa VS mas candi,rino, Riza,rizza izzati,saiful,zainal,
wah kayaknya mas imron kurang dukungan nih...
mau dukung yg mana za ??? bingung.....
sebenarnya sya taw maksud mas imron...mw saya dukung sya krg bahan...mmg pembahasan semacam itu susah untuk diteorikan...
gini aja deh taunya saya, Allah maha berkehendak...salah benar..baik buruk,kehendaknya...maha berkehendak=maha segalanya=maha tidak pernah salah=maha sempurna,...>>>>> dan untuk pembanding kesempurnaanya Allah menciptakan manusia yang karena kehendaknya juga dikehendaki adanya kelemahan manusia.... jadi kelemahan manisia adanya dikehendaki ALLah...jikalo Allah mau menunjukkan kelemahannya secara langsung mungkin kalo dikehendaki bisa...itu berarti Allah tidak maha segalanya ....
berhubung Allah menghendaki dirinya sempurna maka niscaya pasti Allah akan sempurna....maka untuk pembandingnya cukup menghendaki kelemahan yg ada pada manusia polos(blm jadi manusia sejati) >>>melihat tertuju pada keagungan,kemegahan Allah...ntar sosok manusia polos bisa berkembang menjadi manusia sejati alias serupa dengan empunya tapi tapi tak sama...
jadi opini mas imron cs gak salah... betul menurut saya dan dirinya cs....mas candi cs juga betul menurut saya dan dirinya cs.....
wah jadi dikira orang sya gak punya pendirian nih...ah... masa bodoh penilaian orang...gtu aja kok repot........
cabut...pulang duluan... cauy...
NUWUN.....
wah kayaknya mas imron kurang dukungan nih...
mau dukung yg mana za ??? bingung.....
sebenarnya sya taw maksud mas imron...mw saya dukung sya krg bahan...mmg pembahasan semacam itu susah untuk diteorikan...
gini aja deh taunya saya, Allah maha berkehendak...salah benar..baik buruk,kehendaknya...maha berkehendak=maha segalanya=maha tidak pernah salah=maha sempurna,...>>>>> dan untuk pembanding kesempurnaanya Allah menciptakan manusia yang karena kehendaknya juga dikehendaki adanya kelemahan manusia.... jadi kelemahan manisia adanya dikehendaki ALLah...jikalo Allah mau menunjukkan kelemahannya secara langsung mungkin kalo dikehendaki bisa...itu berarti Allah tidak maha segalanya ....
berhubung Allah menghendaki dirinya sempurna maka niscaya pasti Allah akan sempurna....maka untuk pembandingnya cukup menghendaki kelemahan yg ada pada manusia polos(blm jadi manusia sejati) >>>melihat tertuju pada keagungan,kemegahan Allah...ntar sosok manusia polos bisa berkembang menjadi manusia sejati alias serupa dengan empunya tapi tapi tak sama...
jadi opini mas imron cs gak salah... betul menurut saya dan dirinya cs....mas candi cs juga betul menurut saya dan dirinya cs.....
wah jadi dikira orang sya gak punya pendirian nih...ah... masa bodoh penilaian orang...gtu aja kok repot........
cabut...pulang duluan... cauy...
NUWUN.....
Kiriman 32
Riza Erix SaiyaNer membalas kiriman Candikipada 28 Agustus 2009 jam 20:57
praktekkan "suluk"nya baru ambil kesimpulan...hasil kesimpulan untuk diri sendiri itu lebih baik...klo ingin menyebarkan ilmu tsb lebih bijaksana lewat praktek dahulu seperti yg anda lakukan.....orang jawa mengatakan praktikum tsb sebagai ROSO PANGROSO...suatu hal yg sulit dijelasakan kecuali dialami sendiri.
Kiriman 33
1 balasan
Kaffa Billaah Billaah menulis16 jam yang lalu
hahahaha....jd ..geli...tp ga pa2 lah...seru...hahaha ..ya udah..selamet kabeh..selamet sadayana...salaamun qoulammirrobbirrohiim....jembar ati..jembar pikire...
Kiriman 34
1 balasan
Malaikat Maut membalas kiriman Kaffa Billaah11 jam yang lalu
????????????????????????????????????????????????????????????????
Kiriman 35
Anda membalas kiriman Lutfi27 menit yang lalu
@Mas LutfiFajri
Terima kasih sebelumnya, subhanallah didukung atau tidak bagiku sama saja dan yang penting adalah semua teman-teman dapat berpendapat dengn tulus, ikhlas, tanpa setitikpun ada niatan dalam dirinya akan sifat riyak, ujub, sum'ah dan KETURUNANNYA,lebih-lebih sombong dan BAPAKNYA...
Semua ini hanya diskusi untuk mencari hal-hal yang cocok dengan hati dan pribadi kita dalam memahami, memetik, memikirkan, mengimani, mengislami dan lalin-lain dalam memandang Allah dan menjadikan Allah serta mengapresiasi Allah untuk dijadikan dalam festival hidupnya. Semua adalah benar dan semua adalah sama-sama mencari titik kebenaran minimal untuk dirinya sendiri, tetapi semua akan berusaha mencari kebenaran yang berlandaskan pada Al_quran - Hadist.
Biacara kelemahan adalah bicara hal negatif, sementara bcara kekuatan adalah bicar tentang hal-hal yang cenderung lebih positif. Hakekat positif adan negatif adalah hal yang bersifat akal dan belum bersifat kebenaran karena kebenaran itu adalah bahasa hati dan Illahi, maka didalam memahami kelemahan dan kekuatan tidak bisa secara terminologi atau etimologi saja, tetapi memerlukan bahasa kebenaran hati.
Dalam bahasa hati kekuatan atau kelemahan itu memiliki makna yang sama dan titik yang sama, karena penilaian hakekat kebenaran tidak terletak pada kekuatan atau kelemahan. adanya keduanya ini hanyalah jebakan bahasa akal yang didalamnya ada syeitan yang menjebab kita dalam berfikir.
Terima kasih sebelumnya, subhanallah didukung atau tidak bagiku sama saja dan yang penting adalah semua teman-teman dapat berpendapat dengn tulus, ikhlas, tanpa setitikpun ada niatan dalam dirinya akan sifat riyak, ujub, sum'ah dan KETURUNANNYA,lebih-lebih sombong dan BAPAKNYA...
Semua ini hanya diskusi untuk mencari hal-hal yang cocok dengan hati dan pribadi kita dalam memahami, memetik, memikirkan, mengimani, mengislami dan lalin-lain dalam memandang Allah dan menjadikan Allah serta mengapresiasi Allah untuk dijadikan dalam festival hidupnya. Semua adalah benar dan semua adalah sama-sama mencari titik kebenaran minimal untuk dirinya sendiri, tetapi semua akan berusaha mencari kebenaran yang berlandaskan pada Al_quran - Hadist.
Biacara kelemahan adalah bicara hal negatif, sementara bcara kekuatan adalah bicar tentang hal-hal yang cenderung lebih positif. Hakekat positif adan negatif adalah hal yang bersifat akal dan belum bersifat kebenaran karena kebenaran itu adalah bahasa hati dan Illahi, maka didalam memahami kelemahan dan kekuatan tidak bisa secara terminologi atau etimologi saja, tetapi memerlukan bahasa kebenaran hati.
Dalam bahasa hati kekuatan atau kelemahan itu memiliki makna yang sama dan titik yang sama, karena penilaian hakekat kebenaran tidak terletak pada kekuatan atau kelemahan. adanya keduanya ini hanyalah jebakan bahasa akal yang didalamnya ada syeitan yang menjebab kita dalam berfikir.
Kiriman 36
Anda membalas kiriman Malaikat2 detik yang lalu
@Mas Malaikat
Tidak perlu membuat "???????????????????????????????????????????????" ini hanyalah jebakan-jebakan akal dalam rangka mengartikan dan menterjemahkan Al-Quran dan Hadist.
Memahami kekuatan Allah agar hasilnya lebih sempurna dalam bahasa akal harus terlebih dahulu memahami Kelemahan Allah dalam bahasa akal, karena unsur bahasa akal dan tulisan didalamnya mengandung maksud dan unsur yang bervarian, semua ini diciptakan oleh Allah untuk melihat kesempurnaan akal sebagai alat untuk mengenal Allah hingga menemukan Allah yang terlepas dari bahasa akal manusia.
Kekuatan itu lahir dari kelemahan dalam bahasa akal, maka tidak akan ada kekuatan Allah kalau tidak ada kelemahan Allah (dalam bahasa akal pikiran). Hal ini terjadi karena esensi sifat akal yang cenderung bersifat subyektif dan kurang obyektif dalam berfikir. Yang oyektif itu hanya bahasa hati. pada saat bicara bahasa akal maka jangan mudah terjebak oleh benar atau salah,halal- tau haram, semua ini hanya jebakan dan ujian kita dalam berfikir, maka ini hanya sebuah proses berfikir yang benar harus didukung oleh bahasa hati sebagai pengendali.
Tidak perlu membuat "???????????????????????????????????????????????" ini hanyalah jebakan-jebakan akal dalam rangka mengartikan dan menterjemahkan Al-Quran dan Hadist.
Memahami kekuatan Allah agar hasilnya lebih sempurna dalam bahasa akal harus terlebih dahulu memahami Kelemahan Allah dalam bahasa akal, karena unsur bahasa akal dan tulisan didalamnya mengandung maksud dan unsur yang bervarian, semua ini diciptakan oleh Allah untuk melihat kesempurnaan akal sebagai alat untuk mengenal Allah hingga menemukan Allah yang terlepas dari bahasa akal manusia.
Kekuatan itu lahir dari kelemahan dalam bahasa akal, maka tidak akan ada kekuatan Allah kalau tidak ada kelemahan Allah (dalam bahasa akal pikiran). Hal ini terjadi karena esensi sifat akal yang cenderung bersifat subyektif dan kurang obyektif dalam berfikir. Yang oyektif itu hanya bahasa hati. pada saat bicara bahasa akal maka jangan mudah terjebak oleh benar atau salah,halal- tau haram, semua ini hanya jebakan dan ujian kita dalam berfikir, maka ini hanya sebuah proses berfikir yang benar harus didukung oleh bahasa hati sebagai pengendali.
0 Tanggapan:
Posting Komentar