Senin pukul 4:12 melalui BlackBerry · Hanya Teman · Srie Hartati Yasirly Full, Jali Aulia, Keram Buni, dan 5 orang lainnya menyukai ini.
- Nurazimah Juddin
Berfisat pulo, hati2 bagi yg olun pahamSenin pukul 4:31 melalui Facebook Seluler 1 orangMemuat... - Annisa Faturohman
maksudnya mas.. "tuhan" dlm arti apa ?? kapasitas "tuhan" di sini konteksnya apa ??Senin pukul 4:48 melalui Facebook Seluler · 1 orangMemuat... - Apapun yang kau katakan tetap saja akan kembali kepada kenyataan yang seadanya siapa dan bagaimana dirimu saat ini .... itulah realitas ,,Senin pukul 7:01 orangMemuat...
- Arhiev Kana
menggandakan diri salah satu cara untuk menggali makna dibalik diri,...Senin pukul 8:35 · - Suhendri Andyjika masih BELUM SANGGUP hendak menjaga kemurnian AKIDAH islamiyah,tlong dijaga ungkapan,kalau tidak sanggup juga cari cara lain
jangan sesukanya menggunakan nama ALLAH SWT,yang terang dan jelas milik Islam dan Al Qur'an di kiaskan sesukanya... demi kepentingan PRIBADI.
Skali lagi tolong.. demi kelangsungan dan keihsanan Agama Islam sbagai agama Akhir Zaman
terimakasih wasalam...
HambaAllah.Lihat SelengkapnyaSenin pukul 12:58 · - Iyus FirdausJiwa yg tawadhu, berserah yg penuh syukur (inti rasa pada suluk) mengalami perjalanan rasa dengan dimensi tak terhingga pada ruang ilahiyah, jiwa mengalami transformasi berupa kelenturan gerak - dari resapan nur ilahiyah yg menghasilkan lau...tan ilham dan ilmu, menjadi pemahaman yg mendalam. Hanya saja para pesuluk sering terjebak pada eforia dalam menyikapi lautan ilham dan ilmu tersebut, sehingga masuk pada (dikuasai) ego / nafs tirani yg membelenggu hakikat menjadi subhat karena tdk terarah sehingga menjadi pem-bias-an makna. Hanya dengan pengendalian nafs yg 'matang' mampu meminimalkan eforia ilmu menjadi suatu konsep yg dapat dipertanggung-jawab-kan pada Sang pemberi ilham...Lihat SelengkapnyaSenin pukul 18:05
· - Iyus Firdaus
Maha Suci Allah yang telah memperjalankan (rasa) hambanya, Tetaplah berlayar dengan memperhatikan arah angin, agar mampu menjadi pelabuhan tempat orang-orang berteduh ... Merdeka !Senin pukul 19:21 · - M Imron Pribadi
Mbak anisa Jika kita bicara tuhan maka kita membicarakan sesuatu yg kita sembah and jika kita membicarakan Allah SWT maka kita bicara realitasNya dari segala dzatNya and yg meliputiNyaSenin pukul 19:25 · - M Imron Pribadi
Mas suhendry, semua aku berfikir demikian dalam menjaga kemurnian akidah islam, ternyata justru Cara yg demikian itu adalah cenderung merupakan kolonialisme berfikir and akal sehat manusia untuk memahami realitasNyaSenin pukul 19:28 · - M Imron PribadiStrategy liberal barat adalah agar ummat islam terkungkung dalam pemikiran halal haram, surga NERAKA. And merahasiakan akan realitas DzatNya Allah cahayaNya beserta segala sifatNya. Karena jika Muslim Sudah tahu hakekat dari pahala and dos...a yg sesungguhnya dalam hidup ini berarti salah and benar dalam bertindak, sementara NERAKA surga itu adalah sukses and gagal dalam hidup, sementara realitasNya adalah motivasi diri yg sangat luar biasa, jika ummat islam mempelajari hal ini dalam realitas hidupnya maka kwatir era kebangkitan islam sebelum perang salib akan terjadi, inilah kebodohan islam modern yg dibikin bercerai berai oleh liberalisme barat and sesungguhnya barat itu sangat takut jika dunia islam Sudah Masuk dalam tahap makrifa liberal, sehingga segala liberalisme barat akan tidak berarti apa apa bagi setiap diri Muslim yg memahami realitas makrifat liberal dalam dirinyaLihat SelengkapnyaSenin pukul 19:48 ·
- Sungguh Muslim modern Sudah terjebak apa yg dikatakan rahasiaNya padahal hakekat rahasiaNya itu adalah kunci sukses dalam hidup and menjalani hidup, jika kunci rahasiaNya kita rahasiakan maka ummmat islam akan dalam keabadian dalam kebodohan hingga kematiannys yg tetap buta akan realitas tuhanNya karena selalu dirshasian oleh sang gurunya ulama ustad kyai atau apalah sebutannyaSenin pukul 19:53 ·
- Iyus FirdausTerkungkung pada makna harfiah adalah islam yg dikebiri. Tapi Membiarkan perjalanan Jiwa pada eforia ilmu (liberal) tanpa memperhatikan rambu / tanda (Al-Qur'an & Al-Hadits) - sebagai penuntun akan membuat kehilangan arah dan membuat kec...enderungan tidak senonoh (subhat).
Sesungguhnya perjalanan Tauhid tanpa rambu seperti berjalan ditempat gelap dan licin...Lihat SelengkapnyaSenin pukul 20:26 · - Benar mas Iyus, rambu rambu itu kadang kadang juga tidak berperan bagi mobil ambulance, ternyata terjebak pada rambu rambu juga menyebabkan tidak sampai kepadaNya, sungguh Allah harus dipahami dengan kebesaranNya kesucianNya kemahaanNya, inilah rambu rambu Allah yg tercanggih dalam wahdaniyahNya untuk mencapai irodhahNya yg maujudNyaSenin pukul 20:43 ·
- Iyus Firdaus
yup.., itulah kitab yg terdapat di dalam Qalbu..., memang bermain dengan Pemegang HUkum akan sangat berbeda ketimbang bermain dengan Hukum, tapi jangan lupa diri untuk tetap 'menempatkan' ALLah pada pada tempatnya yg Hak..., don't be eforia man...Senin pukul 20:55 · - M Imron Pribadi
Mas Iyus, eforia dalam makrifatullah akan dicapai jika pengenalan dirinya masih pamrih pada selain Allah, misalnya harta benda tahta and wanitaSenin pukul 21:23 melalui Facebook Seluler · - M Imron Pribadi
Allah harus dipahami secara liberal maka kita Akan mampu sepenuhnya untuk ikhlas dalam segala hal karenaNyaSenin pukul 21:25 melalui Facebook Seluler · - Iyus FirdausSilahkan... tapi berhati - hatilah untuk tetap pada rambu yg Allah telah berikan. Semua yg kita butuhkan dalam perjalanan ada lengkap dalam Alqur'an & Al-Hadits, bisa dibuktikan. peringatan :
1. Tetapi orang-orang yang lalim, mengikuti hawa ...nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun,
2. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,(Qs, Ar-Ruum, 29-30 )Lihat SelengkapnyaSenin pukul 22:23 · - Iyus FirdausEforia dalam makrifatullah begitu sangat mudah terjadi, jiwa mengalami transformasi berupa kelenturan gerak - dari resapan nur ilahiyah yg menghasilkan lautan ilham dan ilmu, menjadi pemahaman yg mendalam tentang Allah Sang pemegang Hukum. ...Kemerdekaan menerjemahkan tanda tanda, simbol, bahasa gaib bahkan menyeimbangkan nafs kepada Zat adalah bagian dari kebebasan gerak lentur jiwa dalam memahami. Terdapat lebih dari 13 karakter Nafs yg cenderung berkembang menguasai jiwa (kecuali dg pengendalian yg matang /berpengalaman), bukan (hanya) harta tahta & wanita, itu hanya media penggoda (alat) diluar diri, justru yg sangat berbahaya datang nya dari dalam diri...nafs tirani...Lihat SelengkapnyaSenin pukul 23:13 ·
- Iyus FirdausAllah dengan manusia itu sangat tidak sebanding, Musa as. jatuh pingsan hanya karena diperlihatkan Cahaya-Nya, belum Zat-Nya. Perbandingan makhluk dengan Zat Allah adalah ketika bumi, milyaran bintang, planet, matahari, bulan, galaksi, - di... (anggap) remas menjadi hancur seperti tepung, kumpulan tepung dari seluruh benda-benda alam semesta raya ini - ditebarkan keangkasa - seluruh tepung alam semesta itu bernilai / berjumlah nol (0) dalam zat Allah..., sungguh tak sebanding. Namun ajaibnya kebesaran ilmu Allah, (Rasa) Qalbu mampu menampung kebesaran Allah, sehingga terjadi penyatuan rasa (makrifat), AKAN TETAPI HARUS DIKEMBALIKAN PADA FITRAH-NYA YANG HAK (AR-RUM 29-30).Lihat SelengkapnyaKemarin jam 12:57
- M Imron Pribadi
Benar sekali mas Iyus, tapi ada satu senjata dariNya untuk menghilangkan eforia dalam bermakrifat yaitu ikhlas dalam segala hal and segala hal kita ikhlaskan kepadaNya disetiap detik disetiap detak jantung, disinilaj eforia akal sehat akan lenyap atas ikhlas kepadaNya19 jam yang lalu · - M Imron Pribadi
Sungguh ikhlas itu ada dua makna yg pertama ikhlas dalam iman sebagai pengesaan kepadaNya and yg kedua ikhlas dalam amal sholeh sebagai prilaku iman, sehingga raja jin and setan pun tidak berani mendekat karena jika mendekat sungguh akan terbakar dirinya dengan dzat api dirinya sendiri19 jam yang lalu · - M Imron Pribadi
Mas Iyus, itulah hebatnya qolbu, maka dari itu qolbu adalah tuhan lapis kedua sebelum Masuk ke DzatNya18 jam yang lalu · - Iyus FirdausSubhanallahu walhamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar..., ...'berlayarlah dengan tetap memperhatikan arah angin' ...
Eforia tidak dapat dihindarkan walaupun dengan ikhlas, justru dengan ikhlas itulah manusia masuk kedalam eforia... bertauhid (makrifat liberal).
Analog : Ketika, 'iyus' yg hanya seorang..., berkenalan - mengenal - bergaul -ber - interaksi, - hingga menjadi akrab dekat sekali, - memahami sosok karena interaksi yg intens dari kedekatan hubungan, terhadap Yang Maha Gaib, Kebebasan dan kemerdekaan memaknai bahasa gaib-simbol- tanda-pemahaman, karena keluwesan gerak jiwa akibat resapan nur - ilahiyah yg mengalir deras membuahkan lautan ilham yg menjadi pemahaman rasa yang mendalam ttg Allah. Jiwa mengalami transformasi dari 'seorang iyus yg hanya', menjadi jiwa superior 'iyus yg maha' karena terdorong oleh pengabdian yg tulus dgn mengusung pengabdian pd kebenaran kesucian dari sudut pandang Sang Pencipta.Semakin dalam tulus ikhlas pengabdian jiwa, semakin kehilangan rasa sebagai makhluk, karena keikhlasan yang mendalam dengan penyatuan rasa kepada sang pemegang Hukum, menjadikan jiwa bertransformasi sebagai abdi sang Pemegang Hukum dengan kecenderungan tidak lagi mengindahkan hukum, karena hukum bukan lagi menjadi porsinya sebagai abdi pemegang hukum..., mirip kejadian pada nabi khidir (tapi berbeda mandat)yg merusak dan membunuh karena pengabdiannya yg mendalam keikhlasannya kepada Allah sesuai kehendak yg maha berkehendak.
Terhadap rasa batin yg dianggap benar(yg menjadi kawan/baik), dalam perjalanan makrifatullah dapat berubah menjadi lawan (musuh ) yg dapat membuat kusutnya ilmu yg berasal dari sisi Allah, menjadi hal yg subhat. Kendalikan rasa batin, hindarkan eforia ke-ikhlasan pengesaan dan pengabdian karena disanalah jiwa berkarakter itu bermain (lebih dari 13 nafs yg berkarakter yg cenderung menguasai). Pengendalian jiwa tirani menjadi absurd karena motivasi yg samar, hanya dengan 'menghilangkan' diri (menjadi nol)- melalui ber-serah- menyerahkan totalitas diri -jiwa - qolb, kepada sang maha pencipta lah jiwa tirani (berkarakter) mampu terseleksi dan tidak menghalangi nur -ilahiyah yg membawa kebenaran absolut dari sisi-Nya, dengan tetap berpegang teguh pada pedoman yg telah diturunkan-Nya (Al-qur'an & Al-Hadits) sebagai juk-lak (petunjuk pelaksanaan) ilmu laduni (dari sisi-Nya).Lihat Selengkapnya6 jam yang lalu · - M Imron PribadiTuhan dalam akal itu, sungguh Allah itu wujudNya menyatu dalam akal, namun karena akal masih hisa positif dan negatif. Disinilah maka akal harus di imankan dulu dalam amal sholehnya akal. Barulah akan nampak DzatNya dalam akal kita, sehingg...a akal kita akan mengalir seperti air mengalir yang tiada habis habisnya.
Sehingga aku jadi heran, jika orang akalnya buntu, akalnya tidak jalan sehingga tiada solusi, disinilah akal yang tidak pernah diajak beriman dan ber islamLihat Selengkapnya59 menit yang lalu · - Tuhan dalam qolbu, sungguh lebih luar biasa, karena dalam wujudNya tuhan kali ini benar benar mulai monopoli dalam qolbu yaitu khusu bagi qolbu yang sudah di isi oleh DzikirNya asmaNya serta segalanya yang sudah di imankan kepadaNya dalam qolbunya, disnilah wujudNya sebagai tuhan akan nampak jelas dalam qolbu kita.
0 Tanggapan:
Posting Komentar