M Imron Pribadi Jika ALLAH itu benar-benar 100% TIDAK ADA, masihkah kita tetap konsisnten dan exsis unt berislam dan beriman?????!!!!
16 Desember jam 7:32 ·
Vian Oyi
Pastinya bro...g d yg laen....
16 Desember jam 7:44 ·
Arif Soull
Jika Allah tidak ada, Maka siapa yang menciptakan kita?
16 Desember jam 7:47 ·
M Imron Pribadi
@Arif: yang mencipta adalah diri kita sendiri sebagai sang penciptanya
16 Desember jam 7:50 ·
Beta Adinata
Emg yg mdetakkan jntung, mgalirkn darh yg tnpa ksadaran qt apkh qt? Kmbing 30 menit ud bs lari2 brsma romboganya. Ptyaan jika Allah tdk ad adlh tdk ad dlm kamus khdupan.
16 Desember jam 7:56 ·
Arifin Indrianto
jikalau 100% ALLOH tdk ada,100% pula alam smesta tdk akan ada
16 Desember jam 8:15 ·
Roby As'aluka Nur
Kalau qt yg mnciptakn diri qt lalu siapa yg mncptkn orng tua qt? Kalau qt mncptkn diri qt knpa tdk sbgus keinginan qt? @arifn ind. Setuju! Ap artny islam wong yg mau islam az gk ad.
16 Desember jam 8:32 ·
Roby As'aluka Nur
Kalau qt yg mnciptakn diri qt lalu siapa yg mncptkn orng tua qt? Kalau qt mncptkn diri qt knpa tdk sbgus keinginan qt? @arifn ind. Setuju! Ap artny islam wong yg mau islam az gk ad.
16 Desember jam 8:33 ·
Adijaya Tandi Nagara
apalah artix qta dan sluruh umat Islam d dunia ini beribadah jika benar 100% ALLAH SWT pemilik seluruh alam jagad raya ini tidak ada...
16 Desember jam 9:45 ·
M Imron Pribadi
@Adiet: Dengan seikhlasnya walaupun ALLAH itu benar-benar tidak ada, maka sudah sepantasnya kita tetap eksis dan konsisten dalam beriman, karena kalau kita beriman dan berislam hanya karena adanya Allah saja maka sepertinya kita semakin susah dan jauh saja dari Allah.
Walau Allah tidak ada, sesungguhnya beriman dan berislam itu untuk kepentingan ... Lihat Selengkapnyadiri kita dan habit lingkungan kita agar hidup yang lebih baik dan terarah agar tidak seperti kehidupan binatang, maka yakin dengan iman dan islam tanpa mengharap akan adanya Allah justru tanpa kita sadari dengan sesungguhnya kita akan menemukan Allah yang sebenarnya.
Walau Allah tidak ada, sesungguhnya beriman dan berislam itu untuk kepentingan ... Lihat Selengkapnyadiri kita dan habit lingkungan kita agar hidup yang lebih baik dan terarah agar tidak seperti kehidupan binatang, maka yakin dengan iman dan islam tanpa mengharap akan adanya Allah justru tanpa kita sadari dengan sesungguhnya kita akan menemukan Allah yang sebenarnya.
16 Desember jam 11:26 ·
M Imron Pribadi
@Roby : Jika Allah benar-benar tidak ada danmaka sudah selayaknya kita tetap eksis beriman dan berislam maka dengan sendirinya kekuatan dan pengaruh beriman dan berislam itu akan menemukan dengan sendirinya Tuhan yang sebenarnya Tuhan, Insya Allah inilah petunjuk cara beriman nabi Ibrahim untuk menemukan Allah dengan keyakinan jika Allah tidak ada maka nabi ibrahim tetap akan beriman dan berislam dalam hidupnya, maka dia karena beriman dan berislamlah menemukan realitas tuhannya. Insya Allah.
16 Desember jam 11:31 ·
M Imron Pribadi
Jika kita beriman dan berislam masih berharap akan pertolongan Allah dan pamrih pada Allah sesungguhnya iman kita akan semakin dipermainkan oleh hawa nafsu dan jadi bulan-bulanan hawa nafsu kita seperti buih dilautan yang susah menemukan akan tepi yan gdicarinya.
16 Desember jam 11:32 ·
Adijaya Tandi Nagara
bgmn pula qta bsa dan mau beriman dan brislam klo mmng bnar2 ALLAH SWT i2 tdk ada, sdangkan adax iman dan islam i2 krn qta yakini bhw ALLAH SWT mmng bnar adanya dan DIA lah pencipta sluruh alam jagad raya ini brserta apa yg ad d dlmx..qta harus yakin bhw qta hdup d dunia ini akan ad akhirx dan akhir dr sgalax i2 bgmnpun baik buruk dan bentukx psti qta akan mengetahui bhw sebenarx ALLAH SWT i2 bnar adanya...
16 Desember jam 11:36 ·
M Imron Pribadi
Jika Allah tidak ada, maka Iman dan islam tetaplah menjadi tuntunan hidup, karena iman tanpa Allah berarti percaya, percaya sama siapa ya.. percaya dengan diri sendiri, apabila tidak mampu maka percaya pada yang anda anggap mampu, hingga akhirnya percaya kepada Tuhan, karena walau tidak ada tuhan kita tetap beriman maka kita akan konsisten beriman ... Lihat Selengkapnyadalam arti percaya dan kita akan menemukan buahnya iman yaitu aman.
Jika Allah tidak ada maka kita wajib tetap berislam karena dengan islam maka hidup kita akan damai, lantas kalau kita sudah tidak ada tuhan dan kita tidak beriman dan berislam , maka hidup kita akan sama persis dengan binatang.
Jika Allah tidak ada maka kita wajib tetap berislam karena dengan islam maka hidup kita akan damai, lantas kalau kita sudah tidak ada tuhan dan kita tidak beriman dan berislam , maka hidup kita akan sama persis dengan binatang.
16 Desember jam 11:56 ·
Ahmad Ghulam Zakiy
Yg bikin posting ini runyam, belajar logika, filsafat dulu mas, baru mbahas eksistensi, di mulai dari mana, kenapa, ada apa, baru kesimpulan!
Jangan mencampur antara hipotesa dan antesedennya, jangan mbahas sst yg terlalu tinggi, mending ditanyakan pada ahlinya, mis. kyai ato ustad, daripada anda terlihat lucu.
Tingkatan keyakinan itu jg bertingkat2, ada islam, baru iman, trus taqwa, dst.
Jangan mencampur antara hipotesa dan antesedennya, jangan mbahas sst yg terlalu tinggi, mending ditanyakan pada ahlinya, mis. kyai ato ustad, daripada anda terlihat lucu.
Tingkatan keyakinan itu jg bertingkat2, ada islam, baru iman, trus taqwa, dst.
16 Desember jam 12:16 ·
Adijaya Tandi Nagara
jika ALLAH SWT i2 tdk ad mka sdh pst iman dan islam i2 jg tdk akan prnah ad, krn iman dan islam i2 dtangx dari ALLAH SWT..i2 aj kan? gak prlu mnjlaskan trllu panjang lebar dgn teori dan pndapat2 yg mlah mmbuat org lain mkin bingung...
16 Desember jam 12:26 ·
M Imron Pribadi
@Ahmad: terima kasih, atas sarannya kepada saya untuk belajar filsafat, logika dll...... kalau saya disuruh belajar wong saya ini memang juga dalam proses belajar... kalau orang menyuruh belajar berarti dia sudah memiliki ilmu diatas orang yang disuruh... kalau orang sudah bisa menyuruh seseorang untuk belajar lagi berarti ilmunya sudah cukup, ... Lihat Selengkapnyalantas sebagai orang yang cukup ilmunya, apakah harus menyuruh orang lain untuk belajar saja tugasnya? begituh kiranya seorang yang telah berilmu itu? setahu saya rosulullah sebagai panutan kita belum pernah mengeluarkan hadist seperti itu. hebat.. dan terima kasih atas sarannya, saran yang luar biasa...
16 Desember jam 15:39 ·
M Imron Pribadi
@Adiet : boleh.. juga tuh pendapatnya, jadi adanya iman dan islam karena adanya Allah dan berlaku hukum sebaliknya,
padahal nabi ibrahim beriman dulu sebelum dirinya mengetahui adanya Allah dan sesungguhnya Allah itu bukan matahari, rembulan dll... hehehehe.. apakah begitu logikanya dan filsatnya, maklum lagi prose belajar filsafat dan logika????
padahal nabi ibrahim beriman dulu sebelum dirinya mengetahui adanya Allah dan sesungguhnya Allah itu bukan matahari, rembulan dll... hehehehe.. apakah begitu logikanya dan filsatnya, maklum lagi prose belajar filsafat dan logika????
16 Desember jam 15:44 ·
Ahmad Ghulam Zakiy
Imron: karena tulisan anda kacau dan demi menghindari orang2 lain ikut2an kacau setelah membacanya maka menyuruh anda belajar itu termasuk nahi mungkar sekaligus amar ma'ruf pd anda, dan jangan diputarbalikkan dgn alasan tdk ada hadis segala.
Semua dari kita ingin belajar, berbagi sesuatu yg bermanfaat, seandainya manfaatnya jauh lebih sedikit dari mudhorotnya maka sebaiknya sembunyikan saja, ia hanya akan berpolemik.
Dan hati2 berpolemik tdk jarang menjurus ke riya'.
Semua dari kita ingin belajar, berbagi sesuatu yg bermanfaat, seandainya manfaatnya jauh lebih sedikit dari mudhorotnya maka sebaiknya sembunyikan saja, ia hanya akan berpolemik.
Dan hati2 berpolemik tdk jarang menjurus ke riya'.
17 Desember jam 0:30 ·
M Imron Pribadi
@ Mas Ahmad : Sebagai muslim agar dapat mengimani esensi Allah secara realitas dalam akal dan hati nurani, bahwa Allah sebagai cahaya robbaniyah, urgen didalam explorasinya untuk didapatkan, tanpa berfikir pola DM dan MD dalam logika kita, tidak mungkin kita mampu mengapresiasikan Allah dalam manisfestasi akal dan piiran kita hingga hati. kita.
Sehingga kita akan mendapatkan Allah dalam angan dan fiktif belaka, tanpa menemukan realitasnya. Insya Allah.
Moggo dilanjut.... santai aja coy....
Sehingga kita akan mendapatkan Allah dalam angan dan fiktif belaka, tanpa menemukan realitasnya. Insya Allah.
Moggo dilanjut.... santai aja coy....
17 Desember jam 8:28 ·
0 Tanggapan:
Posting Komentar